Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, Kalbar menyatakan kebakaran yang terjadi pada Jumat (10/5) kemarin sore di Sui Bundung Laut, Kecamatan Sui Kunyit menghanguskan mes karyawan milik PT Wijaya Karya yang sedang mengerjakan proyek Pelabuhan Internasional Kijing.

"Bangunan yang terbakar merupakan barak satu dan barak dua," kata Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, Hermansyah, di Mempawah, Sabtu.

Hermansyah menyebut, berdasarkan keterangan yang dihimpun, kebakaran terjadi Jumat sore sekitar pukul 17.20 WIB. Bangunan semi permanen yang terbakar merupakan barak 51 pekerja PT. Wijaya Karya, termasuk barak 10 Personel Brimob Polda Kalimantan Barat.

"Tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian ditaksir lima ratus juta rupiah," Hermansyah.

Berdasarkan keterangan saksi mata yang mengetahui peristiwa kebakaran tersebut, kebakaran itu berawal saat salah seorang pekerja hendak pulang ke barak, lalu kemudian melihat kepulan asap di barak tersebut.

"Saat itu dia melihat ada kepulan asap yang berasal dari salah satu kamar barak dua di lantai satu. Diduga terjadi korsleting listrik, kemudian dia teriak kebakaran-kebakaran dan segera minta pertolongan kepada personel Brimob yang saat itu berada di dekat barak tersebut," ungkap Hermansyah.

Ia melanjutkan, karena kondisi angin kencang dan material bangunan umumnya terbuat dari bahan kayu dan gypsum menyebabkan kobaran api cepat membakar hingga menghanguskan barak dua dan menjalar ke barak satu, bahkan rata dengan tanah.

"Kebakaran itu bahkan menghanguskan beberapa pohon kelapa di sekitar barak tersebut," jelas Hermansyah.

Ia menambahkan, api baru dapat di padamkan sekitar pukul 20.0 WIB, dengan bantuan pemadam kebakaran dari Desa Semudun, Mempawah Hilir dan Sui Pinyuh.

Terkait kebakaran tersebut, pihak BPBD Kabupaten Mempawah menyarankan pihak PT Wijaya Karya berkoordinasi dengan pihak PLN agar melakukan pengecekan jaringan listrik di lokasi kebakaran.

"Selain itu perlu dilakukan pemasangan garis polisi. Kita juga imbau warga sekitar tidak mengambil barang berharga yang masih tertinggal di reruntuhan barak tersebut," ujarnya.
 

Pewarta: Aries Zaldi dan Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019