Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno meninjau lokasi kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat.
"Selaku pemerintah, tugas kami adalah memastikan setiap warga yang terdampak bencana mendapat perhatian dan layanan yang maksimal dari pemerintah. Seperti yang sering saya sampaikan, kesejahteraan dan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah kita,” ujar Pratikno di Jakarta, Jumat.
Kebakaran yang melanda pada 10 Desember 2024 ini menghanguskan 197 bangunan dan berdampak pada 1.520 jiwa dari 594 kepala keluarga.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB setelah menyala selama hampir lima jam.
Wilayah terdampak mencakup RW 05 dengan luas area 4.095,27 meter persegi yang meliputi RT 02 hingga RT 09.
Sebagian besar warga terdampak mengungsi di SDN 09 Kebon Kosong sebanyak 978 jiwa dan Masjid Al-Ikhsan sebanyak 542 jiwa.
Pratikno memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi serta menegaskan koordinasi pemerintah dengan berbagai pihak untuk mendukung pemulihan mereka.
Berbagai bantuan telah disalurkan untuk membantu para pengungsi, diantaranya Kemenko PMK memberikan paket sembako, Lembaga Human Initiative menyediakan dapur air yang akan beroperasi selama lima hari, 177 paket perlengkapan kebersihan, serta kegiatan hiburan seperti nonton bareng untuk memberikan semangat kepada para korban.
Kemudian Badan Amil Zakat Nasional turut menyumbangkan 500 paket perlengkapan kebersihan dan 500 lembar handuk.
Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan bantuan berupa 100 paket alat tulis sekolah, 500 porsi bakso, 300 porsi minuman, dan mendirikan satu posko hangat untuk membantu korban di lokasi pengungsian.
Pratikno juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, yang rentan terhadap penyakit di tengah kondisi pengungsian yang padat.
Pemerintah akan terus memantau situasi pasca kebakaran agar pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan warga terdampak dapat kembali menjalani kehidupan normal.
Kunjungan Menko PMK ini diharapkan dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi para korban dan menunjukkan kehadiran nyata pemerintah dalam memberikan perlindungan serta bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.