Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe membantah luka pada kening Danramil 1207-07/Sui Kakap dikarenakan ditembak saat melaksanakan pengamanan demonstrasi di simpang empat Tanjung Raya, Pontianak Timur, Rabu malam (22/5).
"Berita tersebut tidak benar, Danramil 1207-07/Sei Kakap, Kapten Arm Tri Yuliantoro memang mengalami luka di bagian keningnya tetapi bukan disebabkan karena terkena tembakan dari senjata api," kata Aulia Fahmi Dalimunthe di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan, luka tersebut akibat terkena lemparan batu yang mengenai bagian kening dari Danramil, pada saat berlangsungnya aksi demonstrasi di simpang empat Tanjung Raya Pontianak Timur itu.
Ia menjelaskan, hal itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, saat Kapten Arm Tri Yuliantoro mengawal salah satu dari pimpinan demonstran untuk melakukan mediasi dengan Dandim 1207/BS. "Tidak diketahui pasti siapa yang melempar sehingga mengenai Danramil 1207-07/Sei Kakap," ungkapnya.
Akibat luka terkena lemparan batu tersebut lanjutnya, korban harus dievakuasi ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak Timur untuk mendapatkan penanganan pertama, katanya.
"Pada pukul 00.15 WIB Kapten Arm Tri Yuliantoro dirujuk ke Rumkit Kartika Husada untuk mendapatkan perawatan Intensif dan dilakukan jahit ulang pada lukanya, hingga saat ini masih dirawat di Rumkit Kartika Husada," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar, Irjen Polisi Didi Haryono mengatakan, pihaknya sudah menangkap sebanyak 203 pengunjuk rasa yang diketahui terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Data Polda Kalbat, mencatat ada tiga anggota kepolisian tertembak saat membubarkan massa, antara lain, Bripda Aldiono, Ipda Agus S, dan Brigadir Sarifin Ahyar. Aldiono yang berasal dari Satuan Sabhara Polda Kalbar mengalami luka tembak di tungkai bawah kanan.
"Agus yang juga berasal dari satuan yang sama terluka di kaki kanan, sedangkan Sarifin adalah anggota Satuan Restik Polres Mempawah tertembak di paha kiri," ungkapnya.
Peristiwa itu terjadi saat ketiganya sedang mengurai massa di Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (22/5). Ia menyebut luka tembak yang diderita tiga polisi itu berasal dari arah massa yang diduga menggunakan senjata api rakitan.
"Ketiganya lalu dievakuasi ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalbar untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain tertembak, masih ada dua aparat, masing-masing dari TNI dan Polri, yang terluka akibat lemparan batu, yakni Kapten Arm Tri S terkena lemparan batu mengakibatkan robek pada pelipis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Berita tersebut tidak benar, Danramil 1207-07/Sei Kakap, Kapten Arm Tri Yuliantoro memang mengalami luka di bagian keningnya tetapi bukan disebabkan karena terkena tembakan dari senjata api," kata Aulia Fahmi Dalimunthe di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan, luka tersebut akibat terkena lemparan batu yang mengenai bagian kening dari Danramil, pada saat berlangsungnya aksi demonstrasi di simpang empat Tanjung Raya Pontianak Timur itu.
Ia menjelaskan, hal itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, saat Kapten Arm Tri Yuliantoro mengawal salah satu dari pimpinan demonstran untuk melakukan mediasi dengan Dandim 1207/BS. "Tidak diketahui pasti siapa yang melempar sehingga mengenai Danramil 1207-07/Sei Kakap," ungkapnya.
Akibat luka terkena lemparan batu tersebut lanjutnya, korban harus dievakuasi ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak Timur untuk mendapatkan penanganan pertama, katanya.
"Pada pukul 00.15 WIB Kapten Arm Tri Yuliantoro dirujuk ke Rumkit Kartika Husada untuk mendapatkan perawatan Intensif dan dilakukan jahit ulang pada lukanya, hingga saat ini masih dirawat di Rumkit Kartika Husada," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar, Irjen Polisi Didi Haryono mengatakan, pihaknya sudah menangkap sebanyak 203 pengunjuk rasa yang diketahui terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Data Polda Kalbat, mencatat ada tiga anggota kepolisian tertembak saat membubarkan massa, antara lain, Bripda Aldiono, Ipda Agus S, dan Brigadir Sarifin Ahyar. Aldiono yang berasal dari Satuan Sabhara Polda Kalbar mengalami luka tembak di tungkai bawah kanan.
"Agus yang juga berasal dari satuan yang sama terluka di kaki kanan, sedangkan Sarifin adalah anggota Satuan Restik Polres Mempawah tertembak di paha kiri," ungkapnya.
Peristiwa itu terjadi saat ketiganya sedang mengurai massa di Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (22/5). Ia menyebut luka tembak yang diderita tiga polisi itu berasal dari arah massa yang diduga menggunakan senjata api rakitan.
"Ketiganya lalu dievakuasi ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalbar untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain tertembak, masih ada dua aparat, masing-masing dari TNI dan Polri, yang terluka akibat lemparan batu, yakni Kapten Arm Tri S terkena lemparan batu mengakibatkan robek pada pelipis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019