Anas Safriatna kini resmi menjabat sebagai General Maneger Unit Bisnis Pertambangan Bauksit-Tayan PT Antam Tbk. Ia menggantikan Purwanto yang kini melanjutkan tugasnya menjabat sebagai GM UBP Emas- Pongkor di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Di temui di ruang kerjanya, Anas Safriatna mengatakan sebelumnya ia bekerja di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA)-Tayan yang juga masih merupakan anak PT Antam Tbk. "Di PT ICA saya fokus di pabrik pengolahan bauksit. Kemudian saya di percaya menjabat sebagai GM UBP-Bauksit-Tayan," Kata Anas Safriatna di Sanggau, Kamis.

Ia mengatakan dibidang pertambangan bukan hal baru bagi dirinya. Namun sebagai GM baru di UBP Bauksit-Tayan ini ia akan segera meneruskan rencana kerja yang sudah di siapkan oleh GM lama. Hal ini di maksudkan agar pencapaian target hasil tambang buaksit itu di 3,1 juta ton per tahun.

"Tidak hanya mengejar hasil, tapi yang tak kalah penting yang sudah dilakukan GM lama, yaitu melakukan hubungan baik dengan pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat, itu juga akan saya teruskan dan semakin saya tingkatkan. Karena biar bagaimanapun aktivitas penambangan ini selalu melibatkan masyarakat, seperti penghijauan, rekanan bisnis dan macam-macam lainnya," kata Anas.

Dalam kesempatan yang sama, Purwanto mantan GM UBP Bauksit-Tayan mengatakan, memang untuk mencapai target 3,1 juta ton itu harus dilakukan dengan kerja keras komponen yang ada di UBP Bauksit-Tayan ini.

"Tantangan ini tentulah harus benar-benar dikawal oleh GM yang baru. Sehingga sisa waktu setengah tahun lebih di 2019 ini bisa lebih optimal. Kepada GM baru yaitu harus tetap menjaga hubungan baik dengan stakeholder. Karena biar bagaimanapun stakeholder ini merupakan bagian penting dari strategi perusahaan untuk mencapai satu target korporasi," kata Purwanto.

Menurutnya, peran stakeholder ini sangat besar, jadi di dalam memajukan industri tanpa didukung oleh stakeholder yang baik mungkin perjalanan industri itu akan pincang.

"Tentunya kehadiran Antam di Kalbar ini sangat di harapkan dari stakeholder. Oleh karena itu, siapapun yang memimpin di sini harus memperhatikan hubungan stakeholder dengan baik. Namun harus tetap memegang kaidah-kaidah di dalam organisasi sebagai perusahaan negara," katanya.

Ia menambahkan, tahun ini sebenarnya merupakan langkah awal Antam untuk bangkit dari "slow down" nya dimasa lalu. Ini bisa di lihat pada awal-awal operasi target satu tahun itu 150-200 ribu ton dari produk tambang. Namun untuk saat ini di atas tahun 2018 hasilnya sudah diatas satu juta ton.

"Nah di tahun 2019 ini di tingkatkan menjadi 3,1 juta ton. Ini target yang luar biasa menantang bagi pak Anas. Namun saya yakin di bawah pimpinan beliau bersama segenap karyawan UPB Bauksit dan PT ICA Tayan dan dukungan oleh pemerintah dan masyarakat maka target itu bisa di capai," kata Purwanto.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019