Analisis curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada dasarian III Mei 2019 di Stasiun Klimatologi BMKG Mempawah, Kalimantan Barat secara umum terjadi hujan kategori rendah hingga Menengah.

"Curah hujan berkisar antara 20 sampai 100 milimeter per dasarian," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mempawah, Syafrinal, Sabtu di Mempawah.

Syafrinal mengatakan sifat hujan pada dasarian III Mei 2019 tersebut secara umum termasuk dalam kategori bawah normal hingga normal.

Sementara monitoring hari tanpa hujan di Kalimantan Barat, lanjut Syafrinal, secara umum terpantau berada dalam kategori sangat pendek yakni 1-5 hari hingga pendek 6-10 hari. Ia menambahkan, kualitas udara PM10 maksimum sebesar 45.2 µg/meter kubik dengan kategori "baik" terjadi pada tanggal 25 Mei 2019 pukul 10:00 WIB.

Kondisi indeks Nino 3.4 terpantau sebesar +0.71 berada pada fase El Nino lemah. Indeks Dipole Mode terpantau sebesar 0.58 (DM ). Anomali suhu permukaan laut di sekitar wilayah Kalimantan Barat cenderung normal hingga positif antara nol hingga sekitar 0.4.

"Adanya belokan angin di sepanjang equator termasuk Kalimantan Barat menjadi pemicu terbentuknya awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di Kalimantan Barat," jelas dia.

Lebih lanjut Syafrinal memaparkan secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada dasarian I Juni periode 1-10 Juni 2019 diprakirakan berkisar antara 60-120 mm/dasarian. Dimana curah hujan Kalimantan Barat wilayah hulu diprakirakan lebih tinggi dibanding wilayah pesisir. 

"Distribusi curah hujan 10 hari kedepan diprakirakan pada awal dasarian sama dengan akhir dasarian sebelumnya kemudian meningkat pada pertengahan dasarian dan berangsur menurun pada akhir dasarian," jelas dia.

Terjadinya peningkatan curah hujan menjelang pertengahan dasarian I Juni 2019 itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

"Kita imbau masyarakat juga mengantisipasi potensi munculnya genangan, terutama pada pemukiman di sekitar daerah aliran sungai," ujar Syafrinal.


 

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019