Mempawah (Antaranews Kalbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Staklim Mempawah, menyatakan secara umum prospek curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada 26-31 Desember 2018 diprakirakan berkisar antara 30-50 mm/pentad (iklim 5 harian) dengan kecenderungan anomali negatif yang berarti lebih rendah dari normalnya.
"Distribusi curah hujan cenderung menurun di akhir pentad. Penurunan curah hujan di wilayah Kalimantan Barat, diprakirakan akan lebih tinggi di bagian pesisir selatan dibanding wilayah lainnya. Suhu udara di Kalbar pada 5 hari ke depan diprakirakan lebih tinggi 0,3-0,6 derajat celsius dibandingkan dengan normalnya," Kepala BMKG Staklim Mempawah, Wandayantolis, Kamis.
Adanya potensi curah hujan yang diprakirakan lebih rendah pada beberapa hari ke depan, maka masyarakat Kalbar secara umum yang memanfaatkan air hujan diimbau mempersiapkan cadangan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara analisis iklim pentad (5 harian) di wilayah Kalimantan Barat pada 21– 25 Desember lalu, terdeteksi arah angin dominan dari arah barat ke barat laut.
"Kecepatan angin lebih besar dari rata-ratanya sebesar 4 -14 km/jam. Kecepatan angin terbesar 45 km/jam. Kondisi ini terpantau di Stasiun Meteorologi Supadio," kata Wandayantolis lagi.
Ia menyatakan, suhu udara menyimpang sebesar 0,3 – 1,2 derajat celsius dari rata-ratanya. Sedangkan suhu udara tertinggi sebesar 33,4 derajat celsius terpantau di Stasiun Meteorologi Nangapinoh.
"Curah hujan secara umum lebih rendah dengan normalnya. Akumulasi curah hujan sebesar 30-60 mm/pentad," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut dikatakan suhu permukaan laut (SST) di sekitar Kalbar menunjukkan anomali negatif 0,3-1,5 derajat celsius.
"Distribusi hujan selama 5 hari terakhir secara umum wilayah Kalimantan Barat bagian utara cenderung sedikit lebih tinggi dibanding dengan wilayah lainnya," ujarnya.
BMKG prakirakan curah hujan wilayah Kalbar menurun
Kamis, 27 Desember 2018 13:39 WIB