Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia dr. Karolin Margret Natasa menyatakan pihaknya siap untuk menggelar Rakernas Pemuda Katolik 2019 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-23 Juni, dengan tujuan meningkatkan kualitas anggotanya.

"Rakernas ini akan dihadiri oleh pengurus komda dari 32 provinsi dan pengurus komcab dari 187 kabupaten/kota, serta dewan penasehat, dewan pakar, pastor moderator dan sejumlah peninjau," kata Karolin di Ngabang, Senin.

Dia menjelaskan, Rakernas 2019 diselenggarakan untuk menyusun program kerja nasional untuk tiga tahun ke depan, serta menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi yang disesuaikan dengan dinamika organisasi.

Mantan anggota DPR dua periode itu menambahkan, sejalan dengan tema Kongres Nasional Pemuda Katolik yang telah dilaksanakan di Kupang, NTT pada tanggal 7-9 Desember 2018, Tema Rakernas Pemuda Katolik 2019 adalah : Kaderisasi yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pemuda yang Terampil, Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0.

"Sesuai dengan tema Rakernas 2019, organisasi Pemuda Katolik diharapkan menjadi sarana untuk menggali dan mengembangkan potensi setiap kader agar dapat berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara," tuturnya.

Karolin yang saat ini menjabat sebagai Bupati Landak, Kalbar ini juga mengatakan, untuk program-program kerja pengurus, baik tingkat pusat maupun daerah, harus diarahkan kepada peningkatan kapasitas dan pembentukan karakter anggota Pemuda Katolik.

"Pemuda Katolik mendorong setiap anggotanya untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi informasi saat ini telah berperan penting dalam proses interaksi dan perubahan sosial," katanya.

Pemuda Katolik juga mendorong kader-kadernya untuk memiliki kemandirian dan daya tahan dalam hal ekonomi. Berbagai pelatihan kewirausahaan menjadi penting dan strategis untuk dimasukkan dalam program pengurus Pemuda Katolik.

Kelahiran Pemuda Katolik 74 tahun lalu pada tanggal 15 November 1945 tidak terlepas dari sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemuda Katolik lahir dari rahim ibu pertiwi untuk turut memperjuangkan nasib dan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran akan identitas dan panggilan tersebut yang senantiasa menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi kami generasi Pemuda Katolik saat ini.

"Sebagaimana di masa yang lalu, keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik dalam bidang politik juga terjadi pada masa kini. Politik adalah panggilan yang bersifat mulia," kata Karolin.

Pemuda Katolik harus terlibat dengan berbagai persoalan kemasyarakatan, serta berupaya agar terus menjadi garam dan terang dunia. Pemuda Katolik harus turut memberikan alternatif solusi atas berbagai persoalan bangsa dan negara.

Melalui bidang politik, pihaknya bisa turut merumuskan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik tidaklah berorientasi kekuasaan belaka, melainkan bagaimana agar politik senantiasa berlandaskan kasih.

"Politik harus benar-benar mencerminkan kehendak mewujudkan kesejahteraan umum (bonum commune).

Dalam Rakernas 2019 ini Pemuda Katolik juga akan membahas sejumlah permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan, di antaranya adalah semakin gencarnya penyebaran paham intoleransi dan radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.

Pemuda Katolik senantiasa berkomitmen untuk melawan setiap gerakan yang mengancam dasar negara Pancasila dan keutuhan NKRI.
Saat ini Panitia Pelaksana Rakernas 2019 tengah bekerja mempersiapkan kegiatan tersebut. "Kami mengharapkan dukungan dari Bapa Uskup, Pastor, Bapak, Ibu, Alumni, Senior dan Rekan-rekan selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan Rakernas Pemuda Katolik 2019," kata Karolin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019