Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, melalui Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) memberikan pelatihan cara pembuatan pupuk organik kepada para petani yang diadakan di Desa Sebatih, Kamis.

Peserta pelatihan pembuatan pupuk organik dihadiri sebanyak 50 orang petani yang terdiri dari dua kelompok tani Ai Sabingko, Mekar Jaya dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Sebatih.

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik ini menghadirkan narasumber dari PT Biosindo Mitra Jaya dan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) pada Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak, Sinaga menyampaikan, tujuan diadakan pelatihan pembuatan pupuk organik ini selain untuk memberikan wawasan kepada para petani, tetapi juga memberikan keahlian khusus untuk bisa membuat pupuk organik dan pengaplikasiannya agar para petani tidak ketergantungan pada pupuk kimia.

"Tujuan kita melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik ini untuk memberikan pemahaman kepada para petani bahwa penggunaan pupuk kimia terus menerus dapat merusak struktur tanah, yang mengakibatkan tanah ketergantungan terhadap unsur kimia tersebut," pungkas Sinaga.

Sementara itu Sekertaris Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak Everapat menyampaikan bahwa perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan.

"Persoalan besar yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsur hara dalam tanah semakin lama semakin menipis," ujar Everapat.

Everapat menegaskan melimpahnya sumber daya alam yang ada di sekitar kita harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan memanfaatan limbah tanaman dan ternak ini tentunya mengurangi biaya pengeluaran petani sebab pembuatan pupuk berasal dari limbah yang sangat mudah didapat dan tentunya harganya murah.

"Penggunaan pupuk organik ramah terhadap lingkungan, lebih hemat biaya, dan bahan baku pupuk organiknya sangat tersedia dan melimpah, seperti jerami, kotoran ternak, arang sekam dan serbuk gergaji," kata Everapat.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019