Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak tahun 2020-2024, merupakan program pembangunan yang berkelanjutan dengan yang sebelum-sebelumnya, kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

"RPJMD itu merupakan penjabaran visi misi kami (Edi Rusdi Kamtono-Bahasan), yakni Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan yang Cerdas dan Bermartabat, yang dijabarkan dalam program RPJMD selama lima tahun," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, RPJMD ini juga mengacu pada RPJP, yakni program jangka panjang yang dibuat tahun 2003-2025, termasuk RPJMN. Terkait tudingan legislatif yang mengatakan draf RPJMD itu hasil copy paste, menurutnya, sebagai sebuah program, tentu ada kemiripan karena yang namanya sebuah program harus berkelanjutan, seperti peningkatan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

"Itu kan harus berjalan dan saya rasa tidak ada masalah," ujarnya.

Edi menambahkan, Pemkot Pontianak saat ini fokus pada peningkatan, misalnya jalan yang sudah mantap tapi masih belum lengkap dengan trotoar, maka ditingkatkan dengan membangun trotoar.

Untuk menyelesaikan pembangunan itu, diperkirakan membutuhkan dana triliunan rupiah, sehingga direncanakan selama lima tahun hingga tahun 2023. Pelayanan dasar publik juga menjadi fokus pihaknya supaya capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) bisa tercapai.

SDGs adalah sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi.

"Target kami pelayanan air bersih 100 persen, nol kawasan kumuh, sanitasi 100 persen, jalan lingkungan 95 persen, penduduk miskin ditekan seminimal mungkin," katanya.

Pihaknya juga berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta menggali sumber-sumber pendapatan. Edi berpendapat, apabila pembangunan sudah selaras dan sesuai dengan jalurnya, maka multiplier effect (dampak ikutan) akan dirasakan oleh masyarakat.

Edi mengatakan, kalau masyarakat sejahtera, makmur, ekonomi bergerak, itu merupakan multiplier effect dari pembangunan yang ada, karena semuanya ikut terdongkrak. "Contoh, pembangunan waterfront atau promenade, itu berdampak pada ekonomi, pariwisata, kehidupan sosial masyarakat dan sebagainya," ujarnya.
***3***

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019