Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bengkayang, Kalimantan Barat,  Iptu Tri Teguh Mulyono mengatakan  saat Operasi Ketupat 2019 yang dimulai tanggal 29 Mei -  13 Juni 2019 terjadi dua kasus Kecalakaan Lalu Lintas (Lakalantas).

"Tahun 2018 kejadian hanya satu kasus dan pada 2019 ini meningkat menjadi dua kejadian. Tahun ini meninggal dunia dua orang serta luka berat satu orang ,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Tri daerah yang rawan dan sering terjadi kecelakaan seperti di Sanggau Ledo, dan Ledo.  Beberapa juga daerah rawan lainnya, yang memiliki tikungan tajam, dan jalan berlubang. Itu salah satu juga pemicu terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Klaim lakalantas di Kalbar selama Lebaran Rp600 juta

"Penyebab kecelakaan yang terjadi  di Sanggau Ledo yaitu di luar kontrol, korban atau pengemudi saat melintas di jalan karena  ada tumpahan solar di jalan raya. Sehingga saat melintas terjatuh.  Kemudian untuk yang terjadi di Sanggau Ledo kurang adanya kehati-hatian, dan tidak melihat situasi arus lalu lintas sehingga membuat kecelakaan," papar dia.

Selain penyebab kecelakaan karena di luar kontrol, terjadi karena kondisi jalan yang banyak tikungan tajam.  Sehingga masyarakat kurang berhati-hati, dan sering mengambil jalur ke kanan.

"Daerah Bengkayang ini banyak tikungan tajam, kondisi jalan yang banyak berlubang. Kalau kurang berhati-hati, bisa kecelakaan," ucap nya.

Baca juga: Kecelakaan lalu lintas sepanjang Operasi Ketupat 2019 di Kalbar menurun

Sementara titik-titik yang perlu diwaspadai oleh pengemudi kata Tri seperti di jalan menuju Ledo, Sanggau Ledo, Samalantan menuju Singkawang. Sebab memang jalan yang menuju Singkawang tergolong sudah bagus, kurang adanya lobang, namun tingkat keramaian atau penggunaan jalan lebih ramai jadi perlu kehati-hatian.

Untuk tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang Januari – Juni  2019 ini sendiri di Kabupaten Bengkayang ada  sekitar 24 kasus Lakalantas.

“Dari kasus yang ada terdapat 11 orang meninggal dunia, 10 orang dengan luka berat dan 16 orang dengan luka ringan  serta kerugian mencapai Rp 86 juta,” papar dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019