Kantor SAR Pontianak, Jumat malam, menyatakan balita atas nama Nurul Komariah (4) yang dilaporkan tenggelam di Sungai Sukalanting, karena terlempar saat motor air yang ditumpangi bersama keluarga dan belasan penumpang lainnya oleng hingga tenggelam, hingga saat ini belum ditemukan.
"Untuk sementara ini, upaya pencarian terhadap korban tenggelam, baik dilakukan dengan menyusuri sungai dan melalui penyelaman kami hentikan karena kondisi sudah malam, dan akan dilanjutkan, Sabtu (2/6)," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak.
Ia menjelaskan, kejadian tenggelamnya KM penumpang itu, sekitar pukul 10.00 WIB, dari informasi yang didapat korban hendak menyeberang bersama keluarga dari Parit Setia, Desa Sungai Asam menuju Parit Bangkalan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, menggunakan jasa penyeberangan motor air.
"Sekitar 30 meter tiba di Parit Bangkalan motor air yang ditumpangi korban dan keluarga dihantam gelombang dari speed boat yang melintas, dan menyebabkan korban jatuh, sementara motor air yang ditumpangi korban dan keluarga oleng lalu kemasukan air dan akhirnya karam," ungkapnya.
Dalam kejadian itu, sekitar 15 orang penumpang dan satu nakhoda atas nama Bandi (16) selamat, satu penumpang atas nama Nurul Komariah hingga saat ini belum ditemukan, katanya.
"Dalam penanganan dan pencarian ini kami terus berkoordinasi dengan Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian terhadap korban," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya memberangkatkan tim rescue yang dilengkapi dengan peralatan evakuasi dan alat pendukung lainnya. "Tim rescue ini berangkat selain dengan dilengkapi peralatan evakuasi juga membawa peralatan medis, navigasi, komunikasi, dan peralatan selam," katanya.
Dari data yang dihimpun, kapal motor itu selain memuat sebanyak 16 penumpang juga membawa sebanyak tujuh unit kendaraan roda dua.
"Sementara itu, untuk speed boat yang diduga penyebab tenggelamnya KM tersebut masih dalam pengejaran pihak Polair Polda Kalbar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak menyatakan, pihaknya juga sedang mencari satu penumpang perahu dari empat penumpang perahu itu, di Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, yang juga tenggelam yang kejadiannya sekitar 20.45 WIB.
"Dari tiga penumpang yang ditemukan satu meninggal, dua selamat dan satu penumpang lagi masih belum ditemukan. Kami melakukan pencarian di atas permukaan air, dan akan dilanjutkan besok," katanya.
Hery mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan jasa transportasi air agar lebih mengutamakan keselamatan, mengecek perlengkapan keselamatan dan pastikan cuaca dalam kondisi baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Untuk sementara ini, upaya pencarian terhadap korban tenggelam, baik dilakukan dengan menyusuri sungai dan melalui penyelaman kami hentikan karena kondisi sudah malam, dan akan dilanjutkan, Sabtu (2/6)," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak.
Ia menjelaskan, kejadian tenggelamnya KM penumpang itu, sekitar pukul 10.00 WIB, dari informasi yang didapat korban hendak menyeberang bersama keluarga dari Parit Setia, Desa Sungai Asam menuju Parit Bangkalan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, menggunakan jasa penyeberangan motor air.
"Sekitar 30 meter tiba di Parit Bangkalan motor air yang ditumpangi korban dan keluarga dihantam gelombang dari speed boat yang melintas, dan menyebabkan korban jatuh, sementara motor air yang ditumpangi korban dan keluarga oleng lalu kemasukan air dan akhirnya karam," ungkapnya.
Dalam kejadian itu, sekitar 15 orang penumpang dan satu nakhoda atas nama Bandi (16) selamat, satu penumpang atas nama Nurul Komariah hingga saat ini belum ditemukan, katanya.
"Dalam penanganan dan pencarian ini kami terus berkoordinasi dengan Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian terhadap korban," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya memberangkatkan tim rescue yang dilengkapi dengan peralatan evakuasi dan alat pendukung lainnya. "Tim rescue ini berangkat selain dengan dilengkapi peralatan evakuasi juga membawa peralatan medis, navigasi, komunikasi, dan peralatan selam," katanya.
Dari data yang dihimpun, kapal motor itu selain memuat sebanyak 16 penumpang juga membawa sebanyak tujuh unit kendaraan roda dua.
"Sementara itu, untuk speed boat yang diduga penyebab tenggelamnya KM tersebut masih dalam pengejaran pihak Polair Polda Kalbar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak menyatakan, pihaknya juga sedang mencari satu penumpang perahu dari empat penumpang perahu itu, di Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, yang juga tenggelam yang kejadiannya sekitar 20.45 WIB.
"Dari tiga penumpang yang ditemukan satu meninggal, dua selamat dan satu penumpang lagi masih belum ditemukan. Kami melakukan pencarian di atas permukaan air, dan akan dilanjutkan besok," katanya.
Hery mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan jasa transportasi air agar lebih mengutamakan keselamatan, mengecek perlengkapan keselamatan dan pastikan cuaca dalam kondisi baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019