Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) IX tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tadi malam dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kalbar, Al Laysandry SH di Halaman Kantor Bupati Ketapang.
Sebelum pembukaan, rangkaian kegiatan yang dilakukan pada 2 Juli 2019 diantaranya adalah Pembukaan Pameran Pesparawi IX yang diikuti Kabupaten/Kota se-Kalbar oleh Bupati Ketapang Martin Rantan yang ditandai pemukulan gong didampingi Sekda Kalbar, Wabup Ketapang, Sekda Ketapang, Ketua LPPD Kalbar dan Forkopimda Ketapang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Farhan sebagai Ketua Umum Panitia pelaksana melaporkan rangkaian kegiatan Pesparawi ke IX Kalbar. Selain tahapan pelaksanaan Pesparawi yang mengangkat tema "Melalui semangat Pesparawi IX Tahun 2019 Tingkat Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 Kita Wujudkan persatuan dan kesatuan bangsa di tanah Borneo", Sekda Ketapang menyampaikan tentunya selama pelaksanaan dilakukan tidak lepas dari kekurangan pihak panitia sebagai manusia.
Walaupun demikian pihak panitia sudah berupaya semaksimal mungkin berbuat untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Karena itu, kekurangan dan keterbatasan yang ada dapat dimaklumi dan tidak mengurangi makna bagi seluruh peserta untuk meningkatkan silaturahmi.
Selain itu, Ketua LPPD Kalbar Jakius Sinyor menjelaskan panjang lebar maksud dan tujuan dilaksanakannya Pesparawi. Ditetapkannya Ketapang sebagai tuan rumah tidak lepas dari hasil musyawarah dan mufakat ketika pelaksanaan Pesparawi di Sanggau.
Dalam penetapannya, ketika itu selisih satu angka dengan Kabupaten Melawi. Pelaksanaan Pesparawi ini tidak hanya sebagai ajang lomba, tetapi juga mengikat silaturahmi sebagaimana disampaikan oleh Sekda Ketapang.
Ketua LPPD Kalbar menerangkan, adanya Pesparawi IX Tingkat Propinsi di Ketapang, tentu tidak lepas dari semangat teloransi yang cukup tinggi dari antarumat beragama di Ketapang. Salah satunya dibuktikan, keberadaan ketua umum panitia. Semangat keberagaman dan teloransi ini harus dijaga.
Disebutkannya juga, bagi pemenang lomba setiap cabang nantinya akan mewakili Kalbar di kegiatan di Yogyakarta. Disebutkan juga, untuk pembinaan antarumat beragama di Kalbar cukup istimewa. Pada saat Pesparawi IX tingkat Kalbar dilaksanakan, maka disaat yang bersamaan juga dilaksanakan STQ Tingkat Nasional di Pontianak. "Artinya Pemprov Kalimantan Barat cukup perhatian dalam pembinaan umat beragama di Kalbar," kata Jakius Sinyor, Ketua LPPD Kalbar.
Seterusnya, Bupati Ketapang Martin Rantan menyebutkan sebuah kebanggaan bagi Kabupaten Ketapang, dimana pembukaan pameran Pesparawi dihadiri oleh Sekda Kalbar. Disebutkan Bupati, sosok Sekda Kalbar merupakan kawan perjuangannya ketika berada di organisasi pada masa lalu. Kehadirannya di Ketapang, tentu dianggap Bupati ketapang sebagai bentuk melepas kerinduan. "Tidak disangka, setelah puluhan tahun akhir bertemu kembali," ucapnya.
Bupati Ketapang menyebutkan dalam susunan kepanitiaan Pesparawi IX tingkat Kalbar cukup beragam, dan multi etnis serta multi keyakinan. Inilah bentuk teloransi yang tinggi dan saling menghargai di Kabupaten Ketapang. Kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah ini, yang menempatkan Ketapang sampai saat ini dikenal cukup kondusif.
"Semoga keberhasilan rangkaian kegiatan ini memberikan kesan terbaik bagi masyarakat Ketapang, khususnya seluruh peserta yang berasal dari kabupaten/Kota se Kalbar," kata Martin.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Ketapang menyebutkan sebagai tuan rumah, dirinya berkomitmen akan memberikan yang terbaik bagi peserta. Terlebih ia mengakui, suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini bukan hanya menjadi milik tuan rumah, melainkan kesuksesan rakyat Kalbar.
"Ini semua tentu berkat kuasa Tuhan dan dukungan semua pihak, karena tanpa kerjasama yang baik maka kegiatan ini tidak bisa terlaksana," katanya.
Selain itu, dalam pelaksanaan Pesparawi di Ketapang, ia berharap dapat memberikan kesan yang membekas bagi seluruh kontingen. Sehingga Kalbar dapat dikenal oleh masyarakat secara nasional, bahkan internasional. Diharapkan setiap peserta dapat menampilkan produk unggulan daerah, baik produk pertanian, hasil karya kerajinan, makanan dan minuman yang menjadi ciri khas daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Sebelum pembukaan, rangkaian kegiatan yang dilakukan pada 2 Juli 2019 diantaranya adalah Pembukaan Pameran Pesparawi IX yang diikuti Kabupaten/Kota se-Kalbar oleh Bupati Ketapang Martin Rantan yang ditandai pemukulan gong didampingi Sekda Kalbar, Wabup Ketapang, Sekda Ketapang, Ketua LPPD Kalbar dan Forkopimda Ketapang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Farhan sebagai Ketua Umum Panitia pelaksana melaporkan rangkaian kegiatan Pesparawi ke IX Kalbar. Selain tahapan pelaksanaan Pesparawi yang mengangkat tema "Melalui semangat Pesparawi IX Tahun 2019 Tingkat Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 Kita Wujudkan persatuan dan kesatuan bangsa di tanah Borneo", Sekda Ketapang menyampaikan tentunya selama pelaksanaan dilakukan tidak lepas dari kekurangan pihak panitia sebagai manusia.
Walaupun demikian pihak panitia sudah berupaya semaksimal mungkin berbuat untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Karena itu, kekurangan dan keterbatasan yang ada dapat dimaklumi dan tidak mengurangi makna bagi seluruh peserta untuk meningkatkan silaturahmi.
Selain itu, Ketua LPPD Kalbar Jakius Sinyor menjelaskan panjang lebar maksud dan tujuan dilaksanakannya Pesparawi. Ditetapkannya Ketapang sebagai tuan rumah tidak lepas dari hasil musyawarah dan mufakat ketika pelaksanaan Pesparawi di Sanggau.
Dalam penetapannya, ketika itu selisih satu angka dengan Kabupaten Melawi. Pelaksanaan Pesparawi ini tidak hanya sebagai ajang lomba, tetapi juga mengikat silaturahmi sebagaimana disampaikan oleh Sekda Ketapang.
Ketua LPPD Kalbar menerangkan, adanya Pesparawi IX Tingkat Propinsi di Ketapang, tentu tidak lepas dari semangat teloransi yang cukup tinggi dari antarumat beragama di Ketapang. Salah satunya dibuktikan, keberadaan ketua umum panitia. Semangat keberagaman dan teloransi ini harus dijaga.
Disebutkannya juga, bagi pemenang lomba setiap cabang nantinya akan mewakili Kalbar di kegiatan di Yogyakarta. Disebutkan juga, untuk pembinaan antarumat beragama di Kalbar cukup istimewa. Pada saat Pesparawi IX tingkat Kalbar dilaksanakan, maka disaat yang bersamaan juga dilaksanakan STQ Tingkat Nasional di Pontianak. "Artinya Pemprov Kalimantan Barat cukup perhatian dalam pembinaan umat beragama di Kalbar," kata Jakius Sinyor, Ketua LPPD Kalbar.
Seterusnya, Bupati Ketapang Martin Rantan menyebutkan sebuah kebanggaan bagi Kabupaten Ketapang, dimana pembukaan pameran Pesparawi dihadiri oleh Sekda Kalbar. Disebutkan Bupati, sosok Sekda Kalbar merupakan kawan perjuangannya ketika berada di organisasi pada masa lalu. Kehadirannya di Ketapang, tentu dianggap Bupati ketapang sebagai bentuk melepas kerinduan. "Tidak disangka, setelah puluhan tahun akhir bertemu kembali," ucapnya.
Bupati Ketapang menyebutkan dalam susunan kepanitiaan Pesparawi IX tingkat Kalbar cukup beragam, dan multi etnis serta multi keyakinan. Inilah bentuk teloransi yang tinggi dan saling menghargai di Kabupaten Ketapang. Kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah ini, yang menempatkan Ketapang sampai saat ini dikenal cukup kondusif.
"Semoga keberhasilan rangkaian kegiatan ini memberikan kesan terbaik bagi masyarakat Ketapang, khususnya seluruh peserta yang berasal dari kabupaten/Kota se Kalbar," kata Martin.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Ketapang menyebutkan sebagai tuan rumah, dirinya berkomitmen akan memberikan yang terbaik bagi peserta. Terlebih ia mengakui, suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini bukan hanya menjadi milik tuan rumah, melainkan kesuksesan rakyat Kalbar.
"Ini semua tentu berkat kuasa Tuhan dan dukungan semua pihak, karena tanpa kerjasama yang baik maka kegiatan ini tidak bisa terlaksana," katanya.
Selain itu, dalam pelaksanaan Pesparawi di Ketapang, ia berharap dapat memberikan kesan yang membekas bagi seluruh kontingen. Sehingga Kalbar dapat dikenal oleh masyarakat secara nasional, bahkan internasional. Diharapkan setiap peserta dapat menampilkan produk unggulan daerah, baik produk pertanian, hasil karya kerajinan, makanan dan minuman yang menjadi ciri khas daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019