Malam kedua pelaksanaan kegiatan Rainforest World Music Festival (RWMF) 2019 di Sarawak Malaysia, Sabtu, berlangsung lebih meriah dari malam sebelumnya dengan menghadirkan sejumlah musisi internasional.

Sejak bagian pertama dari pertunjukan pada malam hari yang dimulai pada pukul 19.30 (waktu Malaysia) menampilkan grup musik Emada dari Sarawak dan dilanjutkan oleh Ballet Folcloric de Chile Bafochi dari Rapa Nui/Chile. Para penonton bersorak sorai dan berjoget bersama mengikuti setiap irama dari para musisi tersebut.

Semakin malam, para pengunjung semakin ramai mendatangi lokasi panggung festival yang terdiri dari tiga panggung tersebut.

Setelah penampilan dari musisi Chile, pertunjukan langsung dilanjutkan oleh grup Darmas dari Malaysia yang menonjolkan alat musik Kulintang. Darmas membawakan irama Melayu tradisional yang dipadukan dengan Joget, Zapin dan Canggung, membuat penonton ikut bergoyang dan bersorak dengan atraksi mereka.

Tak kalah serunya saat penampilan dari grup band reggae asal Jamaica, Macka B yang membawakan lima buah lagu andalan mereka, membawa alunan musik rasta di tanah Malaysia dan spontan membuat penonton ikut bergoyang reggae.

"Saya suka penampilan bintang tamu yang meramaikan kegiatan RWMF tahun ini. Sangat berwarna karena menghadirkan musisi dari beberapa negara dan mereka memainkan musik dengan kekhasan negara mereka masing-masing," kata Yukito, salah satu pengunjung asal Jepang.

Dia mengaku datang bersama teman kerjanya yang kebetulan saat ini dirinya bertugas sebagai Supervisor pada salah satu perusahaan yang ada di Kuching, Malaysia.

"Ini kali pertama saya menyaksikan pertunjukan ini dan saya sangat senang bisa berada disini," katanya.

Setelah aksi panggung dari Macka B, di panggung ketiga sudah bersiap tampil grup musik Tradattack dari Estonia yang merupakan salah satu bank ternama di Estonia yang telah mengantongi banyak penghargaan disana.

Keunikan grup band ini karena mereka mengemas lagu-lagu kuno yang dikemas secara apik dengan balutan musik kontemporer yang energik sehingga menghasilkan harmonisasi yang mengundang kekaguman dari para pengunjung RWMF.

Diakhir pertunjukan ditutup oleh La Chiva Gantika, grup musik dari Colombia yang memadukan musik rock, funk, hip hop dan punk dengan irama Kolombia yang energik membuat para pengunjung ikut melompat-lompat mengikuti alunan musik yang mereka bawakan.

Baca juga: Berburu buaya dan Irrawaddy Dolphin di Santubong
Baca juga: Spirit Of The Hornbill tampil memukau di RWMF 2019

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019