Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Heronimus Hero mengatakan pihaknya memprioritaskan pengembangan komoditas pertanian yang diminati pasar ekspor.
“Saat ini ada komoditi pertanian diekspor dan diminati oleh pasar luar namun tidak masuk prioritas kami. Jadi sekarang dengan sudah ada data atas kerjasama dengan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak mana saja yang diminati pasar maka bisa saja masuk ke prioritas kita,” ujarnya di Pontianak saat menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian di Kalbar, Kamis.
Hero menjelaskan dengan konsolidasi dan koordinasi dengan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak, pihaknya sudah mulai memetakan apa saja yang diupayakan agar ekspor pertanian di Kalbar maksimal.
Baca juga: Distan Kalbar pamerkan produk unggulan pertanian di STQ Nasional XXV di Pontianak
“Itu tadi, dari hulu hingga hilir nanti kita dampingi petani yang mengembangkan komoditas pertanian yang diminati pasar luar untuk diekspor,” papar dia.
Dengan adanya pendampingan sehingga petani di Kalbar terarah. Kemudian bisa meningkatkan produksi produk pertaniannya untuk diekspor.
“Dengan begitu juga eksportir nanti tidak bingung lagi mencari suplai produk pertanian yang dibutuhkan pasar luar,” jelas dia.
Ia menjelaskan upaya peningkatan ekspor produk pertanian di Kalbar juga sebagai bentuk dukungan terhadap cita – cita presiden agar pada 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Baca juga: Distan Kalbar wujudkan angka statistik hortikultura akurat
“Untuk menjadi lumbung pangan tentu dengan produksi yang tinggi dan kemudian produk tersebut dinikmati oleh masyarakat dunia melalui aktivitas perdagangan ke luar negeri,” kata dia.
Sementara itu, Kasi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak, Feri Astuti mengatakan potensi nilai ekspor pertanian di Kalbar saat ini Rp250 miliar – Rp300 miliar per bulan.
“Ekspor komoditas pertanian di Kalbar saat ini sudah mulai cukup tinggi baik dari segi produk maupun nilainya,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Saat ini ada komoditi pertanian diekspor dan diminati oleh pasar luar namun tidak masuk prioritas kami. Jadi sekarang dengan sudah ada data atas kerjasama dengan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak mana saja yang diminati pasar maka bisa saja masuk ke prioritas kita,” ujarnya di Pontianak saat menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian di Kalbar, Kamis.
Hero menjelaskan dengan konsolidasi dan koordinasi dengan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak, pihaknya sudah mulai memetakan apa saja yang diupayakan agar ekspor pertanian di Kalbar maksimal.
Baca juga: Distan Kalbar pamerkan produk unggulan pertanian di STQ Nasional XXV di Pontianak
“Itu tadi, dari hulu hingga hilir nanti kita dampingi petani yang mengembangkan komoditas pertanian yang diminati pasar luar untuk diekspor,” papar dia.
Dengan adanya pendampingan sehingga petani di Kalbar terarah. Kemudian bisa meningkatkan produksi produk pertaniannya untuk diekspor.
“Dengan begitu juga eksportir nanti tidak bingung lagi mencari suplai produk pertanian yang dibutuhkan pasar luar,” jelas dia.
Ia menjelaskan upaya peningkatan ekspor produk pertanian di Kalbar juga sebagai bentuk dukungan terhadap cita – cita presiden agar pada 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Baca juga: Distan Kalbar wujudkan angka statistik hortikultura akurat
“Untuk menjadi lumbung pangan tentu dengan produksi yang tinggi dan kemudian produk tersebut dinikmati oleh masyarakat dunia melalui aktivitas perdagangan ke luar negeri,” kata dia.
Sementara itu, Kasi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Kelas 1 Pontianak, Feri Astuti mengatakan potensi nilai ekspor pertanian di Kalbar saat ini Rp250 miliar – Rp300 miliar per bulan.
“Ekspor komoditas pertanian di Kalbar saat ini sudah mulai cukup tinggi baik dari segi produk maupun nilainya,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019