Bupati Kayong Utara Citra Duani menyampaikan empat arahan Presiden Joko Widodo terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan saat rapat koordinasi nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8).

Menurut Bupati Citra, Presiden memberikan arahan kepada seluruh pihak yang terkait seperti kepala daerah serta perangkat kepolisian dan TNI dari berbagai daerah di Indonesia, agar penanganan karhutla dilakukan sebelum api membesar.

"Presiden memerintahkan kepada kita semua, saya, untuk berkolaborasi, kerja sama dibantu pemerintah pusat, panglima TNI, Kapolri, BNPB, BPBD, dan usahakan jangan sampai kejadian kita baru gerak. Api sekecil apa pun segera padamkan," kata Bupati Citra.

Selain itu, kata Citra, Presiden terlebih dahulu mengingatkan kasus kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015.

“Presiden mengingatkan bahwa pada tahun 2015 dan tahun sebelumnya kebakaran hutan terjadi hampir di seluruh provinsi menyebabkan kerugian yang diakibatkan adalah Rp221 triliun, dan untuk lahan terbakar 2,6 juta hektare,” ujar Citra.

Ada empat poin penting yang disampaikan Presiden kepada peserta rapat. Pertama, Presiden meminta kepada seluruh jajarannya untuk memprioritaskan pencegahan, dilakukan dengan meningkatkan kegiatan patroli terpadu untuk melihat potensi munculnya titik panas di sejumlah wilayah dalam area pemantauan.

Kemudian yang kedua, Presiden Joko Widodo menekankan kepada jajarannya, khususnya Badan Restorasi Gambut, untuk melakukan penataan pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan. Tujuan dari penataan ekosistem gambut tersebut selain untuk menata lingkungan juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: BMKG Supadio deteksi ada 402 titik panas di Kalbar
Selanjutnya, Kepala Negara meminta jajarannya untuk segera tanggap apabila menemukan titik api kecil sebelum nantinya meluas dan membesar. Kepada jajaran terkait, ia mengingatkan agar tidak meremehkan adanya titik panas yang muncul di sejumlah wilayah.

Ketiga, segera mungkin padamkan api kalau memang ada api. Jangan biarkan api itu membesar. Dan keempat, terkait penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan, Presiden meminta agar hal tersebut dilakukan dengan tanpa kompromi.

Selain itu, kata Bupati Citra, Presiden juga meminta pengawasan titik api, misalnya melalui drone, agar dapat mengetahui titik-titik api. Untuk pencegahan, dilakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk melakukan penanaman dengan menggunakan teknologi, bukan dengan cara membakar.

“Kita sudah melakukan langkah-langkah, ke depannya kita harus memetakan lokasi-lokasi yang rawan, kemudian kita buat beberapa tanggul air, dan untuk pertanian harus membuat atau menguasai teknologi dimana menanam tanpa membakar, dan tanah tetap subur," ujar Bupati Citra.

Dalam rapat tersebut hadir juga Kapolres Kayong Utara, AKBP Asep Irpan Rosadi, sedangkan Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dan Kasubbag Humas.

Baca juga: Presiden: jangan biarkan api membesar baru kita bergerak


 

Pewarta: Rizal/Humas KKU

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019