PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menyalurkan bantuan hewan kurban sebanyak 9 ekor sapi dan 2 ekor kambing kepada 10 masjid yang berada di area operasional perusahaan di Kabupaten Ketapang, Kalbar.
Masjid-masjid tersebut tersebar di Desa Sandai Kiri, Muara Jekak, Teluk Bayur, Matan, Rantau Panjang, Melano, Mebuluh Baru, dan Kecamatan Air Upas serta Kecamatan Marau.
Penyerahan secara langsung dilakukan H-1 sebelum Hari Raya Idul Adha oleh perwakilan manajemen yaitu oleh Deputy GM External Relations CITA, Rusmin Nuryadin yang diterima oleh perwakilan tiap-tiap masjid. Program tersebut sekaligus sebagai wujud nyata kepedulian CITA di bidang sosial keagamaan.
Rusmin dalam keterangan tertulis di Pontianak, Jumat mengatakan, bantuan hewan kurban ini merupakan salah satu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar untuk meningkatkan ikatan sosial pada masyarakat dan sekaligus menjaga silaturahmi dengan masyarakat melalui program Corporate Social Responsbility. "Selain itu, sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta mencontoh bentuk keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang patut ditiru oleh umat saat ini," ujar dia.
Sementara itu, Zainuddin yang mewakili pihak DKM Masjid Sandai Kiri sangat mengapresiasi langkah CSR CITA atas program bantuan hewan kurban yang disalurkan ke masjid ini. "Semoga dengan adanya bantuan ini makin mempererat tali silaturahmi kita, Amin," kata dia.
Menurut dia, sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh, dan berkembang bersama masyarakat tentu perusahaan berkewajiban memberi kontribusi yang maksimal untuk masyarakat. "Salah satu contohnya adalah perusahaan secara rutin memberikan bantuan hewan kurban," tuturnya.
Selain menyalurkan bantuan hewan kurban, CITA juga mengadakan program CSR Khutbah Keliling di beberapa masjid sekitar wilayah operasional perusahaan. Khutbah Keliling ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik antara perusahan dengan masyarakat serta menyampaikan pesan kebaikan terhadap sesama.
Tidak hanya memberikan dakwah saja, program ini juga memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masjid yang dijadikan tempat berlangsungnya acara khutbah keliling. “Bantuan yang diberikan seperti; donasi untuk Majelis Dzikir Al-Huda di desa Teluk Bayur, pembangunan gedung baru TK-TPA Ar-Ridho di desa Sandai Kiri, dan bantuan pengadaan aki tenaga surya untuk Masjid Al-Qubro di desa Matan Jaya. Bantuan ini akan terus kami berikan ke masjid lainnya yang masih dalam wilayah operasional kami," kata Rusmin.
Ia menegaskan, CITA akan selalu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat lokal. "Ke depan kami akan terus menjaga serta meningkatkan kualitas dan cakupan program-program CSR,” ujar Rusmin Nuryadin.
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) adalah salah satu perusahaan pertambangan bauksit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992.
CITA merespons diberlakukannya Undang-undang No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 5 tahun 2017 berikut peraturan-peraturan pendukung lainnya tentang hilirisasi mineral dengan meningkatkan nilai tambah dari produk bauksit.
Pada tahun 2013, CITA mulai membangun fasilitas produksi pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) di Ketapang, Kalimantan Barat. Fasilitas produksi SGA tersebut beroperasi pada 2016 dan menjadikan CITA sebagai perusahaan penghasil SGA pertama di Indonesia melalui entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Masjid-masjid tersebut tersebar di Desa Sandai Kiri, Muara Jekak, Teluk Bayur, Matan, Rantau Panjang, Melano, Mebuluh Baru, dan Kecamatan Air Upas serta Kecamatan Marau.
Penyerahan secara langsung dilakukan H-1 sebelum Hari Raya Idul Adha oleh perwakilan manajemen yaitu oleh Deputy GM External Relations CITA, Rusmin Nuryadin yang diterima oleh perwakilan tiap-tiap masjid. Program tersebut sekaligus sebagai wujud nyata kepedulian CITA di bidang sosial keagamaan.
Rusmin dalam keterangan tertulis di Pontianak, Jumat mengatakan, bantuan hewan kurban ini merupakan salah satu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar untuk meningkatkan ikatan sosial pada masyarakat dan sekaligus menjaga silaturahmi dengan masyarakat melalui program Corporate Social Responsbility. "Selain itu, sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta mencontoh bentuk keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang patut ditiru oleh umat saat ini," ujar dia.
Sementara itu, Zainuddin yang mewakili pihak DKM Masjid Sandai Kiri sangat mengapresiasi langkah CSR CITA atas program bantuan hewan kurban yang disalurkan ke masjid ini. "Semoga dengan adanya bantuan ini makin mempererat tali silaturahmi kita, Amin," kata dia.
Menurut dia, sebagai perusahaan yang lahir, tumbuh, dan berkembang bersama masyarakat tentu perusahaan berkewajiban memberi kontribusi yang maksimal untuk masyarakat. "Salah satu contohnya adalah perusahaan secara rutin memberikan bantuan hewan kurban," tuturnya.
Selain menyalurkan bantuan hewan kurban, CITA juga mengadakan program CSR Khutbah Keliling di beberapa masjid sekitar wilayah operasional perusahaan. Khutbah Keliling ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik antara perusahan dengan masyarakat serta menyampaikan pesan kebaikan terhadap sesama.
Tidak hanya memberikan dakwah saja, program ini juga memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masjid yang dijadikan tempat berlangsungnya acara khutbah keliling. “Bantuan yang diberikan seperti; donasi untuk Majelis Dzikir Al-Huda di desa Teluk Bayur, pembangunan gedung baru TK-TPA Ar-Ridho di desa Sandai Kiri, dan bantuan pengadaan aki tenaga surya untuk Masjid Al-Qubro di desa Matan Jaya. Bantuan ini akan terus kami berikan ke masjid lainnya yang masih dalam wilayah operasional kami," kata Rusmin.
Ia menegaskan, CITA akan selalu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat lokal. "Ke depan kami akan terus menjaga serta meningkatkan kualitas dan cakupan program-program CSR,” ujar Rusmin Nuryadin.
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) adalah salah satu perusahaan pertambangan bauksit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992.
CITA merespons diberlakukannya Undang-undang No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 5 tahun 2017 berikut peraturan-peraturan pendukung lainnya tentang hilirisasi mineral dengan meningkatkan nilai tambah dari produk bauksit.
Pada tahun 2013, CITA mulai membangun fasilitas produksi pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) di Ketapang, Kalimantan Barat. Fasilitas produksi SGA tersebut beroperasi pada 2016 dan menjadikan CITA sebagai perusahaan penghasil SGA pertama di Indonesia melalui entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019