Tingkat partisipasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kota Singkawang, meningkat signifikan dari pemilihan sebelumnya dimana peningkatan tersebut terjadi sebesar 72 persen.

Dalam Pilgub Kalbar 2018, partisipasi pemilih Singkawang sebesar 62 persen. Di Pilwako Singkawang pada 2017 lalu, partisipasinya hanya mencapai 59 persen. Dan dalam Pemilu 2019, meningkat menjadi 72 persen.

"Partisipasi kita melesat jauh, yang mana pada Pilkada, kita 62 persen. Di Pemilu ini meningkat menjadi 72,6 persen. Terima kasih relawan demokrasi (Relasi)," kata Ketua KPU Kota Singkawang, Riko, Sabtu.

Peningkatan partisipasi pemilih ini, kata Riko, tidak terlepas andil dari Relasi Kota Singkawang dan pihak lainnya. Terkait Relasi, para relawan sangat aktif menyosialisasikan Pemilu ke berbagai basis masyarakat, sehingga partisipasi pemilih meningkat dalam menggunakan hak pilihnya.

Riko melanjutkan, kendati terjadi peningkatan, tapi tingkat partisipasi pemilih di Kota Singkawang masih di bawah target nasional.

Dia berharap, capaian partisipasi pemilih ini dapat ditingkatkan lagi di Pilkada dan Pemilu ke depan.

"Di Pemilu ini meningkat menjadi 72,6 persen. Tapi Singkawang masih masuk dalam 4 daerah terendah di Indonesia, partisipasinya tidak mencapai 75 persen. Target nasional partisipasinya 77 persen," katanya.

Dijelaskannya, partisipasi tersebut meningkat, tapi di sisi lain partisipasi kita masih di bawah standar. Semoga di Pemilu dan Pilkada ke depan, bisa kita tingkatkan.

Sementara Anggota KPU Kota Singkawang yang membidangi sosialisasi, pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM, Khairul Abror mengatakan, acara yang digelar KPU untuk mengevaluasi kegiatan Relasi Kota Singkawang.

"Meski partisipasi pemilih kita meningkat, perlu ada evaluasi dari kegiatan ini. Apa kelemahannya yang perlu kita perbaiki, dan hal baik apa yang perlu kita tingkatkan," katanya.

Hal-hal yang dievaluasi dalam kegiatan tersebut, yakni mengenai mekanisme kontrol apabila kegiatan Relasi diteruskan ke  depannya tentang konten atau materi sosialisasi. Apakah materi sosialisasi yang telah disampaikan, masih relevan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

"Yang ketiga, tentang metode. Metode yang cocok dalam sosialisasi ke masyarakat. Dan yang keempat, kemampuan seperti apa yang dibutuhkan bagi mereka yang ingin menjadi relawan demokrasi. Artinya, ada kualifikasi sehingga para relawan yang akan datang memang benar-benar memiliki kapasitas dalam andil menyukseskan Pemilu," ujarnya.

Evaluasi kegiatan Relasi Kota Singkawang, dikemas dengan focus group discussion (FGD).

Sebagaimana diketahui, Relasi dalam Pemilu 2019 melibatkan 55 relawan dari 10 basis. Yakni basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, pemilih marginal, komunitas, keagamaan, dan warga internet.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019