Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mendorong setiap desa yang ada di kabupaten itu untuk membentuk desa wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Pemkab Kubu Raya saat ini berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif. Dengan kondisi geografis dan demografis daerah yang strategis, cukup banyak peluang bagi Kubu Raya untuk membuat desa pariwisata yang menjadi khas daerah," kata Sekda Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Yusran Anizam di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, Kubu Raya merupakan satu di antara pintu masuk ke Kalimantan Barat, sehingga kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan potensi alam setempat, misalnya festival buah, itu bisa mengundang kedatangan ribuan orang.
"Dari omset yang beredar di lokasi kegiatan, masyarakat yang berdagang bisa mendapatkan keuntungan cukup besar," tuturnya.
Baca juga: Desa Rawak Hilir, tata jalan ke pematang sawah
Yusran mengatakan, pengembangan sektor pariwisata ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Di berbagai kesempatan,
Bupati Muda, kata Yusran, kerap menyampaikan tekadnya membangun pariwisata desa wisata. Bahkan Bupati Muda telah mencanangkan tagline atau frasa Kubu Raya sebagai daerah wisata.
"Di RPJMD Provinsi sudah ditetapkan juga Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah industri dan daerah wisata, termasuk Kecamatan Sungai Kakap yang juga telah ditetapkan sebagai kawasan wisata strategis. Pemerintah daerah melalui dinas terkait telah menginventarisasi sejumlah titik wisata di Sungai Kakap dengan masing-masing potensi keunggulannya," katanya.
Di antaranya destinasi "Wisata Balek Kampong" yang tengah dikembangkan dan mulai populer. Kemudian wisata mangrove di Desa Sungai Kupah dengan sejumlah ajang kegiatan pendukungnya, semisal ajang wisata petualangan, termasuk juga telah dicanangkannya wisata sawah di beberapa titik di Sungai Kakap.
"Ke depan, orang tidak lagi hanya ngopi di warung kopi, tapi akan kita ajak ngopi di sawah. Sambil menikmati suasana alam," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Punggur Kecil Adi Kusuma Jaya mengapresiasi langkah Pemkab Kubu Raya yang komitmen untuk mendorong pemdes membentuk desa wisata. Menurut Adi, hal tersebut menjadi modal kuat bagi desa yang dipimpinnya untk memaksimalkan potensi wisata desa yang saat ini dikembangkan oleh sekolompok masyarakat.
Baca juga: Kelola destinasi pariwisata termasuk desa wisata
"Hal ini menjadikan contoh kepada yang lain dan Desa Punggur Kecil sudah satu langkah lagi akan menjadi desa mandiri," sebutnya.
Adi menambahkan, yang menjadi penghalang bagi terwujudnya desa mandiri adalah masih belum adanya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
"Jadi saat ini lagi mempersiapkan kader atau sumber daya manusia yang siap mengelola Bumdes, karena harus yang bisa mengelola keuangan," katanya.
Baca juga: Pantok bersiap menjadi desa tujuan wisata
Baca juga: Desa wisata mampu tingkatkan ekonomi warga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Pemkab Kubu Raya saat ini berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata termasuk ekonomi kreatif. Dengan kondisi geografis dan demografis daerah yang strategis, cukup banyak peluang bagi Kubu Raya untuk membuat desa pariwisata yang menjadi khas daerah," kata Sekda Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Yusran Anizam di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, Kubu Raya merupakan satu di antara pintu masuk ke Kalimantan Barat, sehingga kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan potensi alam setempat, misalnya festival buah, itu bisa mengundang kedatangan ribuan orang.
"Dari omset yang beredar di lokasi kegiatan, masyarakat yang berdagang bisa mendapatkan keuntungan cukup besar," tuturnya.
Baca juga: Desa Rawak Hilir, tata jalan ke pematang sawah
Yusran mengatakan, pengembangan sektor pariwisata ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Di berbagai kesempatan,
Bupati Muda, kata Yusran, kerap menyampaikan tekadnya membangun pariwisata desa wisata. Bahkan Bupati Muda telah mencanangkan tagline atau frasa Kubu Raya sebagai daerah wisata.
"Di RPJMD Provinsi sudah ditetapkan juga Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah industri dan daerah wisata, termasuk Kecamatan Sungai Kakap yang juga telah ditetapkan sebagai kawasan wisata strategis. Pemerintah daerah melalui dinas terkait telah menginventarisasi sejumlah titik wisata di Sungai Kakap dengan masing-masing potensi keunggulannya," katanya.
Di antaranya destinasi "Wisata Balek Kampong" yang tengah dikembangkan dan mulai populer. Kemudian wisata mangrove di Desa Sungai Kupah dengan sejumlah ajang kegiatan pendukungnya, semisal ajang wisata petualangan, termasuk juga telah dicanangkannya wisata sawah di beberapa titik di Sungai Kakap.
"Ke depan, orang tidak lagi hanya ngopi di warung kopi, tapi akan kita ajak ngopi di sawah. Sambil menikmati suasana alam," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Punggur Kecil Adi Kusuma Jaya mengapresiasi langkah Pemkab Kubu Raya yang komitmen untuk mendorong pemdes membentuk desa wisata. Menurut Adi, hal tersebut menjadi modal kuat bagi desa yang dipimpinnya untk memaksimalkan potensi wisata desa yang saat ini dikembangkan oleh sekolompok masyarakat.
Baca juga: Kelola destinasi pariwisata termasuk desa wisata
"Hal ini menjadikan contoh kepada yang lain dan Desa Punggur Kecil sudah satu langkah lagi akan menjadi desa mandiri," sebutnya.
Adi menambahkan, yang menjadi penghalang bagi terwujudnya desa mandiri adalah masih belum adanya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
"Jadi saat ini lagi mempersiapkan kader atau sumber daya manusia yang siap mengelola Bumdes, karena harus yang bisa mengelola keuangan," katanya.
Baca juga: Pantok bersiap menjadi desa tujuan wisata
Baca juga: Desa wisata mampu tingkatkan ekonomi warga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019