Posko SAR yang berlokasi di Bandara Mozes Kilangin Timika, akan melibatkan masyarakat Distrik Hoeya untuk membantu upaya pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak sejak Rabu (18/9), melalui jalur darat.
Komandan Pangkalan Udara Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto di Timika, Sabtu mengatakan pelibatan masyarakat Distrik Hoeya untuk melakukan pencarian melalui jalur darat lantaran pesawat milik PT Carpediem itu belum juga ditemukan hingga hari ke empat operasi pencarian.
"Tadi helikopter Carpediem sudah mengangkut tiga orang masyarakat dengan dibekali logistik untuk diturunkan di Hoeya. Mereka nantinya akan mengajak masyarakat di sana untuk mencari ke titik sasaran dengan berjalan kaki. Kami sudah menyampaikan kepada mereka titik sasaran yang akan dituju," kata Letkol Sugeng.
Baca juga: Basarnas terjunkan robot penyelam cari pesawat Lion Air
Selain pencarian melalui jalur darat, Posko SAR di Bandara Timika rencananya akan mengerahkan armada helikopter lebih banyak untuk melakukan pencarian dari jalur udara pada Minggu (22/9).
Letkol Sugeng mengatakan pada Minggu pagi mulai pukul 06.00 WIT proses pencarian pesawat hilang kontak itu akan diawali dengan menerbangkan pesawat CN 235 TNI AU untuk meninjau kondisi cuaca di lokasi sasaran.
Selanjutnya akan diterbangkan berturut-turut dua unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan disusul helikopter Caracal TNI AU dan helikopter milik PT Carpediem.
"Mudah-mudahan kondisi cuaca esok pagi bisa mendukung sehingga proses pencarian bisa maksimal dan pesawat yang kita cari-cari selama empat hari terakhir ini bisa segera ditemukan," katanya.
Adapun proses pencarian pesawat nahas tersebut pada Sabtu pagi tidak bisa dilakukan lantaran kondisi cuaca di titik sasaran kurang bersahabat karena kawasan itu diselimuti kabut tebal disertai hujan deras.
Baca juga: Basarnas Fokus 13 Titik Pencarian Pesawat Hilang
Proses pencarian pesawat Twin Otter PK-CDC baru bisa dilakukan mulai pukul 14.38 WIT dengan menerbangkan pesawat Twin Otter PK-CDJ milik PT Carpediem dan selanjutnya berturut-turut diterbangkan pesawat CN 235 TNI AU yang dilengkapi fasilitas foto udara serta helikopter milik PT Carpediem.
Letkol Sugeng mengatakan titik sasaran pencarian pesawat hilang kontak itu berada pada lima mile setelah pesawat itu melaporkan posisi terakhirnya, yaitu pada koordinat 37,5 notical mile pada radial 56 derajat pada menit 01.59 UTC.
Pada pencarian Sabtu siang, lokasi yang diduga menjadi area kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC itu tertutup awan.
Baca juga: SAR Pontianak Bantah Penemuan Kepingan Pesawat Airasia
Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.
Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.
Baca juga: Pesawat Air Algerie Berpenumpang 119 Orang Hilang Kontak
Baca juga: Malaysia Airlines Hilang Kontak Dengan Pesawat MH17
Baca juga: Malaysia Sambut Baik Rencana Penyelidik Sawasta Cari MH370
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Komandan Pangkalan Udara Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto di Timika, Sabtu mengatakan pelibatan masyarakat Distrik Hoeya untuk melakukan pencarian melalui jalur darat lantaran pesawat milik PT Carpediem itu belum juga ditemukan hingga hari ke empat operasi pencarian.
"Tadi helikopter Carpediem sudah mengangkut tiga orang masyarakat dengan dibekali logistik untuk diturunkan di Hoeya. Mereka nantinya akan mengajak masyarakat di sana untuk mencari ke titik sasaran dengan berjalan kaki. Kami sudah menyampaikan kepada mereka titik sasaran yang akan dituju," kata Letkol Sugeng.
Baca juga: Basarnas terjunkan robot penyelam cari pesawat Lion Air
Selain pencarian melalui jalur darat, Posko SAR di Bandara Timika rencananya akan mengerahkan armada helikopter lebih banyak untuk melakukan pencarian dari jalur udara pada Minggu (22/9).
Letkol Sugeng mengatakan pada Minggu pagi mulai pukul 06.00 WIT proses pencarian pesawat hilang kontak itu akan diawali dengan menerbangkan pesawat CN 235 TNI AU untuk meninjau kondisi cuaca di lokasi sasaran.
Selanjutnya akan diterbangkan berturut-turut dua unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan disusul helikopter Caracal TNI AU dan helikopter milik PT Carpediem.
"Mudah-mudahan kondisi cuaca esok pagi bisa mendukung sehingga proses pencarian bisa maksimal dan pesawat yang kita cari-cari selama empat hari terakhir ini bisa segera ditemukan," katanya.
Adapun proses pencarian pesawat nahas tersebut pada Sabtu pagi tidak bisa dilakukan lantaran kondisi cuaca di titik sasaran kurang bersahabat karena kawasan itu diselimuti kabut tebal disertai hujan deras.
Baca juga: Basarnas Fokus 13 Titik Pencarian Pesawat Hilang
Proses pencarian pesawat Twin Otter PK-CDC baru bisa dilakukan mulai pukul 14.38 WIT dengan menerbangkan pesawat Twin Otter PK-CDJ milik PT Carpediem dan selanjutnya berturut-turut diterbangkan pesawat CN 235 TNI AU yang dilengkapi fasilitas foto udara serta helikopter milik PT Carpediem.
Letkol Sugeng mengatakan titik sasaran pencarian pesawat hilang kontak itu berada pada lima mile setelah pesawat itu melaporkan posisi terakhirnya, yaitu pada koordinat 37,5 notical mile pada radial 56 derajat pada menit 01.59 UTC.
Pada pencarian Sabtu siang, lokasi yang diduga menjadi area kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC itu tertutup awan.
Baca juga: SAR Pontianak Bantah Penemuan Kepingan Pesawat Airasia
Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.
Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.
Baca juga: Pesawat Air Algerie Berpenumpang 119 Orang Hilang Kontak
Baca juga: Malaysia Airlines Hilang Kontak Dengan Pesawat MH17
Baca juga: Malaysia Sambut Baik Rencana Penyelidik Sawasta Cari MH370
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019