Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menepis anggapan bandara baru di Kota Singkawang, Kalbar, sepi peminat.
Ia bahkan menyebutkan sebanyak 20 perusahaan swasta baik asing maupun nasional sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di Bandara Singkawang melalui skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Saya pikir banyak sekali, ini surprising terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20. Di antaranya (Changi), ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, China,” kata Menteri Budi dalam “Market Sounding Proyek KPBU” di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pihaknya akan mengawal proses lelang tersebut yang terbuka untuk siapapun yang berminat, baik swasta nasional maupun asing.
“Studi kelaikan sedang berjalan, saya pikir antara kita dan swasta bisa mengikuti dan memberikan proposal, seperti yang pengalaman kita di Labuan Bajo itu suatu diskusi baik sekali, karena ada proses berpikir yang baik untuk berikan terbaik untuk Labuan Bajo. Sama seperti Singkawang, formatnya tak akan sesederhana kalau kita bangun sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah tawarkan investasi Bandara Singkawang dengan skema KPBU
Baca juga: Tjhai Chui Mie bersyukur pembangunan Bandara Singkawang dimulai
Proyek Bandara Singkawang menelan investasi total senilai Rp4,3 triliun, rinciannya kebutuhan belanja modal Rp1,7 triliun dan belanja operasional Rp2,6 triliun.
Pembangunannya meliputi, sisi udara, sisi darat dan fasilitas pendukung, sementara itu untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium dari KPBU tersebut.
Sementara itu, masa konsesi yang diberikan selama 32 tahun yang dimulai dari pengoperasian di mana ditargetkan pada 2023.
Dari segi potensi pendapatan dari bisnis aeronautikal (penerbangan), yakni Rp15,9 triliun, sementara itu dari bisnis nonaeronautikal Rp2,1 triliun.
Spesifikasi Bandara Singkawang dari sisi udara, yaitu landasan pacu 2.250 x45 meter, dua taxiway 199.5 x 18 meter persegi , apron 18.700 meter persegi.
Dari sisi darat, luas terminal 12.500 meter persegi, hangar 5.922 meter persegi, terminal kargo 1.036 meter persegi, area komersial 3.325 meter persegi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek KPBU merupakan kesempatan bagi perusahaan swasta dan perbankan untuk berinvetasi di Bandara Singkawang.
“Saya melihat satu peran penting dari upaya seperti ini dalam menciptakan sebuah pola. Kita harus fokus dan detil, jadi beberapa dikerjakan benar-benar strategis dan harus kerja detil,” katanya.
Baca juga: Uji coba pendaratan di Lapangan Terbang Semelagi Singkawang
Baca juga: Tjhai Chui Mie optimistis pembangunan bandara terealisasi
Baca juga: Potensi pendapatan dari Bandara Singkawang Rp18 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Ia bahkan menyebutkan sebanyak 20 perusahaan swasta baik asing maupun nasional sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di Bandara Singkawang melalui skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Saya pikir banyak sekali, ini surprising terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20. Di antaranya (Changi), ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, China,” kata Menteri Budi dalam “Market Sounding Proyek KPBU” di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pihaknya akan mengawal proses lelang tersebut yang terbuka untuk siapapun yang berminat, baik swasta nasional maupun asing.
“Studi kelaikan sedang berjalan, saya pikir antara kita dan swasta bisa mengikuti dan memberikan proposal, seperti yang pengalaman kita di Labuan Bajo itu suatu diskusi baik sekali, karena ada proses berpikir yang baik untuk berikan terbaik untuk Labuan Bajo. Sama seperti Singkawang, formatnya tak akan sesederhana kalau kita bangun sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah tawarkan investasi Bandara Singkawang dengan skema KPBU
Baca juga: Tjhai Chui Mie bersyukur pembangunan Bandara Singkawang dimulai
Proyek Bandara Singkawang menelan investasi total senilai Rp4,3 triliun, rinciannya kebutuhan belanja modal Rp1,7 triliun dan belanja operasional Rp2,6 triliun.
Pembangunannya meliputi, sisi udara, sisi darat dan fasilitas pendukung, sementara itu untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium dari KPBU tersebut.
Sementara itu, masa konsesi yang diberikan selama 32 tahun yang dimulai dari pengoperasian di mana ditargetkan pada 2023.
Dari segi potensi pendapatan dari bisnis aeronautikal (penerbangan), yakni Rp15,9 triliun, sementara itu dari bisnis nonaeronautikal Rp2,1 triliun.
Spesifikasi Bandara Singkawang dari sisi udara, yaitu landasan pacu 2.250 x45 meter, dua taxiway 199.5 x 18 meter persegi , apron 18.700 meter persegi.
Dari sisi darat, luas terminal 12.500 meter persegi, hangar 5.922 meter persegi, terminal kargo 1.036 meter persegi, area komersial 3.325 meter persegi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek KPBU merupakan kesempatan bagi perusahaan swasta dan perbankan untuk berinvetasi di Bandara Singkawang.
“Saya melihat satu peran penting dari upaya seperti ini dalam menciptakan sebuah pola. Kita harus fokus dan detil, jadi beberapa dikerjakan benar-benar strategis dan harus kerja detil,” katanya.
Baca juga: Uji coba pendaratan di Lapangan Terbang Semelagi Singkawang
Baca juga: Tjhai Chui Mie optimistis pembangunan bandara terealisasi
Baca juga: Potensi pendapatan dari Bandara Singkawang Rp18 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019