Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat, Bubun Subroto mengharapkan kepada semua pemda yang ada di Kalimantan Barat untuk bisa segera menerapkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) guna memaksimalkan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu.

"Program BPNT dimulai 1, September 2019, yakni jika dulu bantuan beras diberikan langsung, maka nanti akan melalui kartu yang ditukar dengan beras dan telur. Kita harapkan kepada pemda yang lain bisa segera menerapkan hal ini," kata Bubun di Pontianak, Rabu.

Baca juga: Semester I 2019, Bulog Putussibau salurkan 781 ton Rastra

Dia menjelaskan, bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai oleh penerima manfaatnya, melainkan hanya dapat ditukarkan dengan beras dan atau telur. Apabila bantuan itu tidak dibelanjakan pada bulan tersebut, maka nilai bantuannya tetap tersimpan dan terakumulasi dalam Akun Elektronik Bantuan Pangan.

Bubun mengungkapkan, sesuai nota kesepahaman Perum Bulog dan pemerintah kabupaten, maka Bulog akan bertindak sebagai penyuplai yang menyediakan beras dan telur.

"Beras sebagai salah satu pangan pokok tentu menjadi fokus pemerintah selain sandang dan papan. Pemerintah fokus untuk menyediakan pangan yang lebih baik, jadi tahun demi tahun kita evaluasi mengenai program bantuan ini dan jika sebelumnya kita fokus hanya memberikan energi saja berupa karbohidrat beras, maka mulai September dan seterusnya ditambah dengan protein telur," katanya.

Baca juga: Warga Kapuas Hulu serbu daging beku Bulog

Dia menambahkan, program BPNT juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi. Jika pada program beras sejahtera (rastra) dulu hanya ada penyuplai dan penerima bantuan, maka pada BPNT ada pengembangan ekonomi berupa kerja sama dengan agen.

"Agen ini akan memberikan pelayanan kepada penerima. Jadi Bulog sudah pengalaman menyalurkan beras dari gudang sampai titik industri, kelurahan, atau dusun. Nah, sekarang Bulog akan menyalurkan tidak lagi ke kelurahan atau desa, melainkan ke agen toko, jadi penerima bisa langsung ke toko-toko yang bekerja sama dengan BNI," katanya.

Bubun berpesan agar KPM disiplin terhadap pengambilan barang. Hal itu mengingat bantuan yang bersifat hidup. "Jadi setiap petugas pendamping menyuruh untuk mengambil, maka harus diambil karena barang ini hidup. Jadi bisa cepat rusak jika lama dibiarkan," sebutnya.

Baca juga: Pemkab Sintang klaim stok sembako aman

Bubun berharap BPNT menjadi awal dari program bantuan pangan yang lebih baik di masa mendatang. Tidak terbatas energi dan protein semata. Untuk itu ia menyatakan kesiapan Bulog jika ke depan pemerintah akan menambah jenis bantuan.

"Masyarakat itu membutuhkan pangan yang benar-benar berkualitas. Nah, Bulog mengikuti perkembangan masyarakat," katanya.

Bulog sekarang ini tidak hanya menyediakan beras. Di gudang Bulog juga ada gula pasir, minyak goreng, terigu, dan telur. "Insya Allah kalau pemerintah menambah dengan daging atau gula pasir pun kita siap. Stoknya juga terjamin," kata Bunun.

Baca juga: Stok beras Bulog Kalbar cukup hingga 8 bulan
Baca juga: Bulog Putussibau siapkan sembako menjelang Ramadan dan Lebaran
Baca juga: Komisi IV DPR pantau penyerapan gabah petani oleh Bulog Kalbar

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019