Ini kado indah jelang hari listrik nasional ke-74 dari PLN Unit Induk Wilayah Kalbar yakni melistriki 60 dusun yang tersebar di 11 Kabupaten di Kalbar dan segera diresmikan akhir tahun ini.

“Sebelumnya, PLN telah menambah desa berlistrik sebanyak 22 desa di tahun 2017 dan 23 desa di tahun 2018,” ujar General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa saat ini total desa yang ada di Kalbar ada 2.130 desa, yang sudah berlistrik dari PLN sebanyak 1.567, sementara yang berlistrik non PLN ada 242 desa, sisanya masih ada 321 desa yang masih belum berlistrik.

“Hingga saat ini rasio desa berlistrik di Kalbar sebesar 84,93 persen dan angka ini akan terus meningkat sejalan dengan gencar nya upaya PLN dalam melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan,” kata dia.

Menurut semangat PLN untuk menerangi Bumi Khatulistiwa cukup tinggi, hal tersebut terlihat dari semakin besarnya alokasi dana yang dianggarkan oleh PLN dalam melakukan perluasan jaringan serta penambahan kapasitas pembangkit.

Berdasarkan data sistem Kelistrikan Kalbar, hingga September 2019 kapasitas daya mampu pembangkit mencapai 710,491 MW, sementara beban puncak rata-rata sebesar 494,643 MW.

"Dengan semakin meningkatnya nilai investasi serta pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar maka ke depan nya kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman, dengan demikian pertumbuhan ekonomi masyarakat pun akan semakin meningkat," ujar Agung.

Diakui Agung, pembangunan infrastruktur kelistrikan tentunya harus dibarengi dengan peningkatan mutu layanan.

Hingga akhir September 2019 ini pihaknya telah melakukan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 763 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1.343 kms, dan Gardu Distribusi sebesar 43,6 MVA, dengan total jumlah penambahan pelanggan sebesar 50.208 pelanggan.

"Dari upaya-upaya yang telah dilakukan, Kami berharap dapat segera membuat Bumi Khatulistiwa menjadi terang benderang," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019