Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menegaskan prajurit TNI dan Persit (istri prajurit) jangan terpengaruh dengan adanya ajaran-ajaran radikal yang dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara.
 
"Paham radikal tersebut ingin mengganti Pancasila dengan paham mereka, jadi prajurit dan istri jangan terpengaruh terhadap paham radikal tersebut," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, saat memberikan arahan terhadap Prajurit Batalyon Raider Khusus Yonif 644/Walet Sakti, di Putussibau Utara, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.
 
Selain itu, Rahmad, juga menekankan agar prajurit tidak melakukan pelanggaran diantaranya asusila, hutang piutang, kekerasan dalam satuan, kelalaian perorangan, dan Narkoba.
 
Menurut dia, pelanggaran tersebut akan merugikan prajurit itu sendiri yang pada puncaknya bisa mendorong prajurit untuk melakukan desersi.
 
"Hindari pelanggaran sekecil apapun, laksanakan tugas kalian dengan sebaik-baiknya," kata Rahmad.
 
Tidak hanya itu, Rahmad juga mengimbau kepada prajurit dan Persit garnizun Kapuas Hulu untuk berhati - hati dalam menggunakan media sosial.
 
" Jangan sampai ada prajurit dan Persit yang sembarangan berkomentar di medsos dan menyebarkan berita - berita atau informasi yang belum pasti kebenaranya," kata Rahmad.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019