Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Komunikasi dan Informatika setempat akan memperkuat publikasi dan informasi di media sosial terkait kegiatan di pemerintahan mulai dari unsur pimpinan, organisasi perangkat daerah, rumah sakit, puskesmas hingga kelurahan.

Kepala Bidang Pelayanan Elektronik dan Telematika Diskominfo Kota Pontianak, Syamsul Akbar di Pontianak, Kamis mengatakan, saat ini pemanfaatan media sosial sudah sangat luas di berbagai kalangan masyarakat.

"Untuk itu, diperlukan pelatihan agar penulisan atau pembuatan konten informasi di masing-masing satuan dan unit, akan lebih menarik sehingga penyebarannya dapat semakin luas," ujar dia.

Diskominfo Kota Pontianak menggandeng Perum LKBN Antara Biro Kalbar dalam kegiatan pelatihan penulisan konten web dan media sosial pemerintah yang diikuti puluhan peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah, kelurahan serta rumah sakit di lingkungan Pemkot Pontianak.

Sejumlah peserta mengakui bahwa pelatihan tersebut ikut membuka dan menambah wawasan bahwa media sosial dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pesebaran informasi yang dibutuhkan masyarakat.

"Termasuk informasi yang disebarkan pemerintah, seperti kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah," ujar Era, peserta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak.

Sementara Adi dari Kelurahan Batu Layang, Pontianak Utara menambahkan bahwa masyarakat lebih menyukai informasi yang bersifat hoaks. Ia biasa menulis tentang cerita dan alur fiktif di blog pribadi namun respon dari netizen sebaliknya. "Mereka ingin kepastian dimana kisah itu terjadi, sehingga yang terjadi adalah menjadi sangat tipis batasan antara hoaks dan cerita fiktif," ujar Adi.

Sri Wulani dari Diskominfo Kota Pontianak mempertanyakan bahwa untuk akun media sosial pemerintah, cenderung hanya sedikit yang menjadi pengikut.

Pemateri dari Perum LKBN ANTARA Biro Kalbar, Teguh Imam Wibowo menjelaskan bahwa konten informasi yang disajikan di media sosial sangat mempengaruhi seseorang untuk follow, like atau sebaliknya.

"Sasaran yang ingin dicapai juga harus jelas, apakah kalangan milenial, pemerintahan, atau umum, ini juga akan mempengaruhi konten yang akan dibuat," ujar Teguh Imam Wibowo.

Selain itu, dibutuhkan pula kreatifitas dari pengelola konten dan website agar tampilan yang disajikan menarik minat pengguna media sosial lain.


 

Pewarta: Andilala/Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019