Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta didukung oleh Pemprov Kalbar dan Pemkot Pontianak, menggelar Konser Kebangsaan untuk yang ke-14 kali di Kota Pontianak, Kalbar.

"Konser Kebangsaan digelar kali pertama pada tahun 2017 di Jakarta, kemudian Kendari, Yogyakarta, Samarinda, Surabaya, dan berakhir kembali di Jakarta. Tahun 2018 satu di antara event akbar RRI ini kembali diadakan di empat kota yaitu Medan, Makassar, Denpasar dan Semarang," kata Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf di Pontianak, Kamis.

Ia mengatakan, untuk tahun 2019 ini Konser Kebangsaan diadakan di empat kota, yang telah diawali di Monas Jakarta 23 Februari, Jember 27 April, Bengkulu 13 Juli dan terakhir di Kota Pontianak tanggal 15 November 2019.

"Pemilihan Kota Pontianak sebagai tempat pelaksanaan karena RRI melihat, Kota Pontianak berjuluk ‘Kota Khatulistiwa’ memiliki banyak kekhasan serta kearifan lokal yang layak untuk lebih di ekspose dan dipublikasikan secara meluas ke seluruh wilayah Indonesia bahkan mancanegara," katanya.

Selain itu, dengan toleransi kebhinekaan di wilayah Kalbar, RRI memandang pegelaran Konser Kebangsaan sebagai wadah apresiasi musik dan hiburan sangat tepat digelar di Kota Pontianak, sehingga masyarakat khususnya generasi muda bisa menikmati hiburan yang sehat dan meriah.

“Melalui kegiatan ini, generasi muda sebagai pemuda harapan bangsa diharapkan dapat memahami pluralisme, memahami perbedaan agama, suku, budaya, dan kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, secara arif dan bijaksana,” kata Soleman Yusuf.

Dia mengatakan, RRI lewat musik dan lagu yang dimainkan secara apik dan menarik oleh pelaku seni musik dan hiburan di tanah air, berusaha memberikan pengaruh positif dalam membentuk persepsi masyarakat untuk terus aktif menjaga keutuhan NKRI, dengan melaksanakan kewajiban warga negara.

“RRI mencoba mewadahi kreatifitas pelaku seni untuk ikut memberikan masukan tentang nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa yang pesannya diwujudkan dalam berkesenian, baik seni musik, tari atau puisi. Selain itu, kita juga ingin menemu kenali fenomena ancaman riil konstruksi kebangsaan Indonesia, menggali pemikiran-pemikiran inovatif yang berpeluang untuk lebih merekatkan konstruksi kebangsaan Indonesia dalam berbagai pilar," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Konser Kebangsaan yang juga Kepala LPP RRI Pontianak Nazwin Achmad mengatakan, konser ini mengangkat tema "Toleransi Wujud Aksi Bela Negara", pada Konser Kebangsaan kali ini, akan hadir sejumlah artis ibu kota, antara lain, Wahyu Selow, Rizki dan Ridho hingga Arwana Band.

Tidak hanya itu, untuk menambah semarak dan kemerian konser tersebut, akan juga ditampilkan seni budaya khas masyarakat Kota Pontianak, yaitu flash mob Tari Jepin Milenial.

"Tari ini akan diikuti sekitar 200 orang peserta terdiri dari pelajar SMA dan sejumlah organisasi masyarakat, khususnya perempuan," katanya.

Ia menambahkan, meski tarian ini merupakan seni budaya tradisional, namun pada "Jepin Milenial" kali ini, akan ada sejumlah perbedaan dan kemasan yang lebih menarik, antara lain menampilkan juga tiga orang finalis Bintang Radio RRI dengan judul yang berbeda. Dan dibawakan dengan cara medley, kata Nazwin Achmad.

Tidak hanya itu ujarnya, kolaborasi Angklung dengan Band Toto and Star. Bahkan sudah juga disiapkan, sajian musik khas Dayak Kalbar yaitu "Sape" yang sudah barang tentu akan memperkaya khasanah budaya yang ditonjolkan.

"Kami berharap seluruh masyarakat di Kota Pontianak hadir pada konser kebangsaan pada Jumat malam pukul 19.00 WIB-22.00 WIB, kita berjepin bersama, kita lakukan flash mob dengan kecirian Kalbar dan menonton sambil menguatkan toleransi kesatuan di Kota Pontianak," katanya.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019