Masalah tidak serta merta menjadi petaka, namun di sisi lain pasti ada hikmah dan bahkan menjadi berkah di sebaliknya . Hal itu sebagaimana dialami pria berumur 30 tahun, Hadi Susanto. Berawal dari masalah rambut sang anak yang sejak lahir dengan kondisi rambut sangat tipis mengantarkan Hadi kini menjadi pengusaha minyak kemiri di Pontianak dengan mereka Arcia Oil. 

Sebenarnya ia yang tanpa sengaja dan hanya bermodal coba - coba mengelola kemiri dengan informasi seadanya agar membuat rambut anaknya lebat. Minyak kemiri yang diraciknya sendiri dipakai rutin kepada anaknya ternyata membuahkan hasil. Rambut anak semula tipis kini menjadi normal dan bahkan lebat serta berkilau.

Dengan ikhtiar dan usahanya, teman Hadi dan dokter yang menangani anaknya sampai terkejut dengan perubahan rambut anaknya yang signifikan dan normal sebagai umumnya.

Berbekal pengalaman yang ada dan agar bisa mencarikan solusi kepada khalayak ramai agar rambut si mata wayang anak orang lain bisa teratasi ia mengembangkan usaha minyak kemiri.

"Selain kita ingin berbagi, saya melihat peluang usaha minyak kemiri ini terbuka lebar. Jadi saya serius membuat produk dengan merek dan izin untuk minyak kemiri ini di mana minyak kemiri ini tergolong ke dalam produk kosmetika," ujar Hadi di Pontianak, Selasa.

Pada awal 2019, minyak kemiri Hadi sudah ternotifikasi BPOM dan tentunya sudah melalui pengujian laboratorium serta Cara Pembuatan Kosmetik yang baik dan benar (CPKB) sesuai standar dari BPOM. Bahkan, produk yang ia hasilkan merupakan satu - satunya produk kosmetik dari kemiri pengelola dari Kalimantan Barat yang terverifikasi halal dari LPOM MUI.

 
Hadi Susanto menunjukan produk Arcia Oil (ANTARA/Dedi)



Selain itu, Arca Oil merupakan pabrik kosmetika di Kalimantan Barat yang sudah berizin dan berstandar BPOM. 

"Saat ini kami sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan memenuhi persyaratan CPKB. Seluruh produk kosmetik kami telah diuji dan terdaftar di BPOM," jelas dia.

Hadi menyebutkan bahwa pihaknya menggunakan bahan baku berkualitas yang didukung dengan peralatan dan mesin yang canggih serta proses produksi yang modern.  Kemudian semua proses di bawah pengawasan tenaga ahli yang berpengalaman di bidang kosmetik.

"Kami selalu berkomitmen untuk dapat menghasilkan produk-produk kosmetik yang berkualitas dan aman untuk digunakan dan memenuhi permintaan pelanggan akan produk-produk kosmetik di setiap tahapan nya," jelas dia.

Lanjutnya, Arcia Oil juga menggunakan hasil bumi Kalimantan Barat dalam produksi kosmetika seperti kemiri, tengkawang, dan lidah buaya yang memang ciri khasnya Kalimantan Barat.

"Kita juga tengah mengembangkan produk selain dari kemiri. Memang utama kita di minyak kemiri. Arcia Oil juga mulai mengembangkan turunan produk dari minyak kemiri dan VCO," jelas dia.

Untuk strategi promosi yang dilakukan oleh Arcia Oil adalah melalui media cetak dan media sosial seperti instagram dan facebook. Juga sudah masuk market place seperti bukalapak, shopee, dan tokopedia serta bli bli. Pihaknya juga sering ikut pameran produk, wholeseller dan retailer.

"Bagi anak muda atau siapa pun ingin menjadi reseller atau pun agen kami memberikan kesempatan.  Ini peluang dan kesempatan yang bagus dan pastinya kami memberikan penawaran yang menarik bagi reseller dan agen.  Mari kita majukan daerah dan UMKM di Kalimantan Barat," ajak dia



 
Hadi Susanto menunjukkan piagam penghargaan  dari KPw Bank Indonesia Kalbar sebagai peserta terbaik 2 dalam Program Inkubbi Tekfin 2019 berkat pencapaian usahanya dengan merek Arcia Oil. (ANTARA/Dedi)


Inkubbi Tekfin Membantu

Baru - baru ini tepatnya pada 21 November 2019 lalu, Hadi dinobatkan sebagai peserta terbaik 2 dalam Program Inkubator Bisnis Teknologi Finansial Bank Indonesia (Inkubbi Tekfin).  Melalui program yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat tersebut banyak hal baru dan ilmu serta wawasan baru yang ia dapat dalam memperkuat usaha yang saat ini dijalani.

"Kami dari Arcia Oil bisa mengenal banyak lagi teman - teman pengusaha yang saling mendukung dan ilmu serta pengetahuan  baru, cara pemasaran produk yang baik dan bagaimana meningkatkan daya saing di kancah nasional sampai internasional baik itu segi kemasan maupun lainnya," kata dia.

Dalam program tersebut peserta diberikan motivasi dan ditempa oleh para mentor yang sudah berpengalaman di bidangnya agar peserta bisa menjadi seorang pengusaha yang tangguh dan berguna dalam bisnis.

"Kita memang benar - benar ditempa baik dari pola pikir maupun apa yang harus dilakukan dalam berbisnis.Saya bersyukur dan bangga masuk program Inkubbi Tekfin, kegiatan ini luar biasa," kata dia.

Program Inkubbi Tekfin 2019 yang di gelar KPw BI Kalimantan Barat tersebut merupakan program sejalan dengan koridor pelaksanaan tugasnya Bank Indonesia yang terus mendorong perluasan program-program pengembangan UMKM yang berfokus pada pengendalian inflasi dan penurunan defisit transaksi berjalan. 

Hadirnya Inkubbi Tekfin diharapkan juga sebagai langkah nyata BI dalam memajukan dan memperkuat peran UMKM serta berkontribusi besar dalam memajukan perekonomian Kalimantam Barat. 

Apalagi secara umum UMKM memiliki peranan strategis terhadap ekonomi Indonesia. Hal itu dilihat dari sisi kontribusi UMKM  terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai sekitar 64 persen. Selain itu, UMKM dikenal memiliki resistensi tinggi terhadap krisis karena pada umumnya berbasis bahan baku dan memiliki target pemasaran domestik. 

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019