Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa secara resmi meluncurkan Kompor Merah Putih Nusantara (KMN) berbahan bakar biji kelapa sawit yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Pada peluncuran kompor tersebut di Ngabang, Kamis, Karolin menyatakan ide untuk membuat kompor berbahan bakar biji sawit, karena banyaknya perkebunan kelapa sawit di sekitar masyarakat. Terlebih masyarakat di kabupaten itu terkadang kesulitan untuk mendapatkan Liquified Petroleum Gas (LPG).

Ketua panitia peluncuran KMN, Alpius menyampaikan upaya memberikan alternatif baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Tujuan pelaksanaan KMN ini adalah memberikan informasi mengenai bagaimana cara merakit kompor dan memanfaatkan brondol sawit sebagai bahan utama energi alternatif pemenuhan kebutuhan gas dalam rumah tangga pengganti elpiji," kata Alpius.

Sebelumnya Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak telah menggelar pelatihan perakitan KMN yang dilaksanakan pada Rabu (27/11/2019)  yang diikuti sebanyak 50 orang terdiri dari 26 orang dari petugas pertanian lapangan, 20 orang dari pemuda Katolik, dan 4 orang dari Dinas Pertanian.

Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa sangat mengapresiasi produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kehadiran KMN ini merupakan produk anak bangsa dikarenakan melihat situasi dan perkembangan yang ada Indonesia saat ini," kata Karolin.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang paling banyak diusahakan di kabupaten Landak, dengan luas area perkebunan kelapa sawit mencapai 122.608 hektare.

"Oleh karena itu Bapak/Ibu mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi membantu masyarakat kita dalam menciptakan alternatif bahan bakar," katanya.

Dia juga berharap setelah adanya program Kompor Merah Putih yang memanfaatkan bahan bakar dari kelapa sawit ini, masyarakat bisa membudidayakan kelapa sawit di lahan perkarangan dengan skala rumah tangga.

"Dengan Kompor Merah Putih Nusantara ini, diharapkan petani kelapa sawit tidak tergantung sepenuhnya pada pabrik kelapa sawit, sehingga apabila harga kelapa sawit jatuh/turun petani dapat menjual kelapa sawitnya di koperasi yang dirancang untuk menampung kelapa sawit, sehingga kebutuhan energi masyarakat Kabupaten Landak untuk memasak dapat dipenuhi dari hasil penjualan kelapa sawit yang ada," kata Karolin.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019