Sejumlah daerah di Kecamatan Paloh dan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, mulai Sabtu pagi terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter.
"Air mulai tinggi hingga setinggi satu meter terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu dinihari, karena sejak dua hari terakhir daerah Paloh dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas lebat," kata Mizan salah seorang warga Desa Sebubus Kecamatan Paloh saat di hubungi di Paloh, Sabtu.
Saat ini, menurut dia banjir sudah merendam kebun pepayanya yang baru mulai berbunga dan kebun lada masyarakat setempat.
"Air hingga saat ini, air terus meninggi karena hingga saat ini hujan terus turun, sementara air laut dan sungai tampak pasang," ujarnya.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada masyarakat Desa Sebubus yang sampai mengungsi. Dan bantuan dari Pemda setempat juga belum ada.
"Saya mengalami kerugian akibat banjir tahun ini, karena pepaya yang saya tanam terendam banjir. Semoga ada solusi dari pemerintah atas musibah banjir kali ini," harapnya.
Sementara itu, Desa Pipiteja, Kecamatan Teluk Keramat juga direndam banjir hingga ketinggian lutut orang dewasa, yang juga terjadi sejak, Jumat malam (6/12).
Herdianto salah seorang masyarakat Desa Pipiteja menyatakan, desanya memang rutin terendam banjir apabila memasuki musim penghujan.
"Tetapi banjir kali ini cukup besar, sehingga banyak rumah masyarakat di desanya yang terendam banjir tahun ini. Bahkan SMA Negeri 2 Teluk Keramat juga terendam banjir hingga ketinggian 10 centimeter," ungkapnya.
Dia berharap, air cepat surut sehingga masyarakat secepatnya bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Air mulai tinggi hingga setinggi satu meter terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu dinihari, karena sejak dua hari terakhir daerah Paloh dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas lebat," kata Mizan salah seorang warga Desa Sebubus Kecamatan Paloh saat di hubungi di Paloh, Sabtu.
Saat ini, menurut dia banjir sudah merendam kebun pepayanya yang baru mulai berbunga dan kebun lada masyarakat setempat.
"Air hingga saat ini, air terus meninggi karena hingga saat ini hujan terus turun, sementara air laut dan sungai tampak pasang," ujarnya.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada masyarakat Desa Sebubus yang sampai mengungsi. Dan bantuan dari Pemda setempat juga belum ada.
"Saya mengalami kerugian akibat banjir tahun ini, karena pepaya yang saya tanam terendam banjir. Semoga ada solusi dari pemerintah atas musibah banjir kali ini," harapnya.
Sementara itu, Desa Pipiteja, Kecamatan Teluk Keramat juga direndam banjir hingga ketinggian lutut orang dewasa, yang juga terjadi sejak, Jumat malam (6/12).
Herdianto salah seorang masyarakat Desa Pipiteja menyatakan, desanya memang rutin terendam banjir apabila memasuki musim penghujan.
"Tetapi banjir kali ini cukup besar, sehingga banyak rumah masyarakat di desanya yang terendam banjir tahun ini. Bahkan SMA Negeri 2 Teluk Keramat juga terendam banjir hingga ketinggian 10 centimeter," ungkapnya.
Dia berharap, air cepat surut sehingga masyarakat secepatnya bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019