Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada Kementerian PU untuk membenahi permasalahan jalan Trans Kalimantan yang tergenang banjir beberapa waktu terakhir.
"Permasalahan banjir yang menggenangi jalan Trans Kalimantan sudah kita sampaikan ke Balai Jalan Kementerian PU agar bisa ditindak lanjuti, karena jalan ini merupakan wewenang dari pemerintah pusat karena statusnya adalah jalan nasional," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurutnya, ada beberapa titik ruas jalan yang dibangun di daerah rendah sehingga mudah tergenang air ketika banjir atau curah hujan tinggi.
"Ini perlu ditelaah lagi, karena perencanaan pembangunannya saya nilai tidak tepat. Sudah tahu daerah rendah dan gampang tergenang banjir, kenapa masih dibangun jalan," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan Balai Jalan Kementerian PU bisa menindaklanjuti hal tersebut dan segera mencari solusi. Karena, lanjutnya, akibat tergenang air saat banjir, selain menyebabkan macet, kondisi jalan juga sudah banyak yang rusak.
"Solusinya adalah apakah jalan yang ada didaerah rendah itu ditinggikan, namun kalau jalannya yang ditinggikan rumah masyarakat sekitar tetap terkena banjir. Jadi menurut saya yang perlu dilakukan adalah membuat drainase untuk mengalirkan air," tuturnya.
Namun, lanjutnya, drainase yang dibuat harus terhubung dari drainase primer, sekunder ke drainase primer agar air yang ada bisa disalurkan ke sungai. "Ini yang harus dicari titik temunya, karena kalau tidak permasalahannya akan seperti ini terus setiap tahunnya," kata Sutarmidji.
Sutarmidji juga mencontohkan, genangan air ketika banjir dan hujan deras juga terjadi di sekitar kawasan bandara Supadio Kubu Raya.
Menurutnya, saluran utama dari drainase tersebut juga harus dilebarkan, sehingga ke depan air tidak menggenangi landasan pacu ketika terjadi banjir air pasang atau hujan deras.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Permasalahan banjir yang menggenangi jalan Trans Kalimantan sudah kita sampaikan ke Balai Jalan Kementerian PU agar bisa ditindak lanjuti, karena jalan ini merupakan wewenang dari pemerintah pusat karena statusnya adalah jalan nasional," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Menurutnya, ada beberapa titik ruas jalan yang dibangun di daerah rendah sehingga mudah tergenang air ketika banjir atau curah hujan tinggi.
"Ini perlu ditelaah lagi, karena perencanaan pembangunannya saya nilai tidak tepat. Sudah tahu daerah rendah dan gampang tergenang banjir, kenapa masih dibangun jalan," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan Balai Jalan Kementerian PU bisa menindaklanjuti hal tersebut dan segera mencari solusi. Karena, lanjutnya, akibat tergenang air saat banjir, selain menyebabkan macet, kondisi jalan juga sudah banyak yang rusak.
"Solusinya adalah apakah jalan yang ada didaerah rendah itu ditinggikan, namun kalau jalannya yang ditinggikan rumah masyarakat sekitar tetap terkena banjir. Jadi menurut saya yang perlu dilakukan adalah membuat drainase untuk mengalirkan air," tuturnya.
Namun, lanjutnya, drainase yang dibuat harus terhubung dari drainase primer, sekunder ke drainase primer agar air yang ada bisa disalurkan ke sungai. "Ini yang harus dicari titik temunya, karena kalau tidak permasalahannya akan seperti ini terus setiap tahunnya," kata Sutarmidji.
Sutarmidji juga mencontohkan, genangan air ketika banjir dan hujan deras juga terjadi di sekitar kawasan bandara Supadio Kubu Raya.
Menurutnya, saluran utama dari drainase tersebut juga harus dilebarkan, sehingga ke depan air tidak menggenangi landasan pacu ketika terjadi banjir air pasang atau hujan deras.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019