Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Hasto Wardoyo mengapresiasi dengan baik kunjungan Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kalbar.
"Kami sudah tahun lalu merencanakan pertemuan ini dan alhamdulillah tahun ini harapan IPKB yang berasal dari berbagai media masa di Kalbar bisa terealisasi dan bertemu langsung bapak," kata Kaper BKKBN Kalbar, Kusmana di Jakarta, Senin.
Kunjungan IPKB Kalbar tersebut juga didampingi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana dan Kasubag Umum dan Humas BKKBN Kalbar, Patni Agita di Jakarta.
Dilaporkanya juga, IPKB Kalbar sengaja bertandang dan ingin langsung berdialog dengan Kepala BKKBN RI untuk membarikan masukan terkait pembaritaan program-program BKKBN di Kalbar dan sekitarnya.
Sementara itu, Ketua IPKB Kalbar, Teguh Imam Wibowo mengatakan IPKB ini beranggotakan dari berbagai media cetak, elektronik dan online di Kalbar.
"Beberapa anggota IPKB Kalbar bekerjasama dengan BKKBN Kalbar telah melakukan peliputan kegiatan-kegiatan BKKBN," katanya.
Dari liputan itu ujar Teguh, para jurnalis IPKB Kalbar melihat masih ada warga yang perlu mendapatkan sosialisasi program KKBPK dan pelayanan alat kontrasepsi MKJP, seperti tenaga migras Indonesia yang bekerja di Malaysia.
Teguh Iman Wibowo yang juga Kabiro Antara Kalbar, mengatakan, Kepala BKKBN RI banyak memberi masukan terkait beberapa masalah seperti program-program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di daerah perbatasan, daerah aliran Sungai Kapuas, pelibatan remaja dan penyuluhan keluarga berencanan serta pelayanan alat kontrasepsi (MKJP) bagi buruh migran yang ada di Serawak dan Sabah, Malaysia.
"Apa yang dipaparkan olah mas Teguh dan kawan-kawan dari IPKB Kalbar ini sangat bagus dan harus bisa kita tindak lanjuti. Untuk itu, selain Perwakilan BKKBN Kalbar, hal itu perlu adanya intervensi dan kerjasama dari kawan-kawan media melalui tulisan berita-berita," kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menanggapi pemaparan dari IPKB Kalbar.
Ia juga meminta agar, BKKBN Kalbar untuk terus mengajak, pihak-pihak terkait seperti, gubernur, para bupati, TNI/Polri, dan pihak-pihak terkait lainya dalam pelaksanaan program KKBPK di sepanjang wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kalbar.
"Untuk para TKI yang bekerja di wilayah Sarawak dan Sabah Malaysia, kita perlu lakukan penjajakan kerjasama dengan KJRI yang ada di Kuching Malaysia serta pihak terkait lainya. Karena biar bagaimanapun para tenaga migran Indonesia yang bekerja disana juga harus mendapatkan pelayanan baik itu tentang KKBPK maupun pelayanan alat lontrasepsi MKJP. Karena dimanapun mereka berada negara harus hadir," katanya.
Ia juga mengapresiasi IPKB Kalbar yang hingga dinilai masih tetap eksis. Hal itu perlu menjadi percontohan bagi daerah lain. Hasto juga menyambut baik usulan IPKB Kalbar agar IPKB semua daerah digaungkan kembali.
"Peran media itu terutama yang tergabung di IPKB sangat penting dalam sosialisasi program-program KKBPK. Dan, saya yakin sebagaimana bagus program KKBPK yang telah kami lakukan namun jika tidak ada peran media maka apa yang kami sampaikan tidak tersosilisasikan dengan baik kepada masyarakat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami sudah tahun lalu merencanakan pertemuan ini dan alhamdulillah tahun ini harapan IPKB yang berasal dari berbagai media masa di Kalbar bisa terealisasi dan bertemu langsung bapak," kata Kaper BKKBN Kalbar, Kusmana di Jakarta, Senin.
Kunjungan IPKB Kalbar tersebut juga didampingi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana dan Kasubag Umum dan Humas BKKBN Kalbar, Patni Agita di Jakarta.
Dilaporkanya juga, IPKB Kalbar sengaja bertandang dan ingin langsung berdialog dengan Kepala BKKBN RI untuk membarikan masukan terkait pembaritaan program-program BKKBN di Kalbar dan sekitarnya.
Sementara itu, Ketua IPKB Kalbar, Teguh Imam Wibowo mengatakan IPKB ini beranggotakan dari berbagai media cetak, elektronik dan online di Kalbar.
"Beberapa anggota IPKB Kalbar bekerjasama dengan BKKBN Kalbar telah melakukan peliputan kegiatan-kegiatan BKKBN," katanya.
Dari liputan itu ujar Teguh, para jurnalis IPKB Kalbar melihat masih ada warga yang perlu mendapatkan sosialisasi program KKBPK dan pelayanan alat kontrasepsi MKJP, seperti tenaga migras Indonesia yang bekerja di Malaysia.
Teguh Iman Wibowo yang juga Kabiro Antara Kalbar, mengatakan, Kepala BKKBN RI banyak memberi masukan terkait beberapa masalah seperti program-program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di daerah perbatasan, daerah aliran Sungai Kapuas, pelibatan remaja dan penyuluhan keluarga berencanan serta pelayanan alat kontrasepsi (MKJP) bagi buruh migran yang ada di Serawak dan Sabah, Malaysia.
"Apa yang dipaparkan olah mas Teguh dan kawan-kawan dari IPKB Kalbar ini sangat bagus dan harus bisa kita tindak lanjuti. Untuk itu, selain Perwakilan BKKBN Kalbar, hal itu perlu adanya intervensi dan kerjasama dari kawan-kawan media melalui tulisan berita-berita," kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menanggapi pemaparan dari IPKB Kalbar.
Ia juga meminta agar, BKKBN Kalbar untuk terus mengajak, pihak-pihak terkait seperti, gubernur, para bupati, TNI/Polri, dan pihak-pihak terkait lainya dalam pelaksanaan program KKBPK di sepanjang wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kalbar.
"Untuk para TKI yang bekerja di wilayah Sarawak dan Sabah Malaysia, kita perlu lakukan penjajakan kerjasama dengan KJRI yang ada di Kuching Malaysia serta pihak terkait lainya. Karena biar bagaimanapun para tenaga migran Indonesia yang bekerja disana juga harus mendapatkan pelayanan baik itu tentang KKBPK maupun pelayanan alat lontrasepsi MKJP. Karena dimanapun mereka berada negara harus hadir," katanya.
Ia juga mengapresiasi IPKB Kalbar yang hingga dinilai masih tetap eksis. Hal itu perlu menjadi percontohan bagi daerah lain. Hasto juga menyambut baik usulan IPKB Kalbar agar IPKB semua daerah digaungkan kembali.
"Peran media itu terutama yang tergabung di IPKB sangat penting dalam sosialisasi program-program KKBPK. Dan, saya yakin sebagaimana bagus program KKBPK yang telah kami lakukan namun jika tidak ada peran media maka apa yang kami sampaikan tidak tersosilisasikan dengan baik kepada masyarakat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020