YU, BG, EL si bungsu yang duduk di bangku kelas 4 SD, harus meregang nyawa di dalam kamar rumah miliknya di Dusun Sungai Biawak, Desa Menawai, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Senin (27/1) malam.

Kejadian tersebut menurut warga yang hadir, sekitar pukul 19.30 WIB tampak asap dari bumbung rumah, sontak hal tersebut membuat warga berdatangan untuk menjinakkan si jago merah, tak lama berselang api pun berhasil di padamkan.

 Namun pemandangan miris pun terlihat di dalam kamar tersebut, sepasang suami istri dan seorang anak tewas.

 "Hasil olah TKP kita menemukan pelita sebagai sumber penerangan, dan dugaan sementara pelita yang menyala berada dekat ken yang berisi bahan bakar pelita tersebut berupa solar, dan di dekat ken tersebut ada kain. Pintu kamar dari papan beralaskan triplek itu tersambar api, karena pintu tidak tertutup rapat sehingga api menjalar ke dalam kamar menyambar pakaian dan buku yang berada dekat pintu," ujar Kapolsek Belitang Hilir, Iptu I Nengah Muliawan, saat dikonfirmasi di TKP.

Petugas Polsek Belitang Hilir mendapati kabar sekitar pukul 23.00 WIB lantaran sulit sinyal untuk menghubungi petugas, sontak informasi tersebut membuat seluruh petugas polisi bergegas menuju TKP.

Namun cuaca yang tidak bersahabat membuat korps berbaju coklat yang dipimpin langsung oleh Kapolsek harus menunggu hujan reda. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 2 jam, dan ketika tiba di lokasi, petugas langsung memasang garis polisi dan garis tersebut tidak dilepas sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Pantauan di lapangan terlihat kondisi jenasah sang bapak terpisah sedikit dari ibu dan di belakang si ibu ada anak bungsu. "Jendela kamar dari papan dibuat permanen sehingga tidak ada celah untuk keluar. Langkah selanjutnya setelah menyerahkan jenasah ke pihak keluarga, selanjutnya kita juga akan mengumpulkan keterangan dari saksi," tutupnya.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020