Pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menyatakan, ada tren warga berlomba-lomba untuk memilih menikah di momen tanggal "cantik" yakni tanggal 2, bulan 2 (Februari) tahun 2020.

"Tercatat yang akan menikah sepanjangd Februari  sebanyak 250 calon pengantin, kemudian sebanyak 57 calon pengantin akan menikah di tanggal 2-2-2020 atau jauh meningkat dibanding hari biasanya," kata Kepala KUA Pontianak Kota, Muslimin di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, pada tanggal tersebut merupakan tanggal yang paling padat dari tanggal lainnya, ini terbukti dari data yang sudah dikumpulkan dari enam KUA yang ada di Kota Pontianak, tercatat sebanyak 250 pasang calon pengantin yang akan menikah di KUA di bulan Februari tersebut.

Baca juga: Setelah 15 tahun menikah, Hashid-Bella baru miliki buku nikah
Baca juga: 1.131 anak di Kaltim nikah di bawah umur

"Kebanyakan nikah itu di tanggal dua sehingga termasuk yang paling padat, apalagi juga bertepatan dengan hari Minggu," ungkapnya.

Kebanyakan orang mencari tanggal baik untuk mengabadikan momen yang paling berharga, meskipun, menurut dia pada prinsipnya semua hari itu bagus, cuma kesan dari kesepakatan di antara dua keluarga calon pengantin untuk menentukan tanggal yang cantik dan mudah diingat.

"Menurut saya, momennya pas di tanggal 2-2-2020, dan juga bertepatan di hari minggu," kata Eko Susanto, salah satu pasangan calon pengantin.

Baca juga: Sebelas personel Polres Bengkayang laksanakan sidang pra nikah
Baca juga: Empat orang asing miliki istri dan toko sembako di perbatasan negara

Pasangan calon pengantin Eko Susanto dan Eka Susanti berharap bisa langgeng sampai Allah SWT memanggil, perjalanan hubungannya tidak terguncang, dan sampai akhir hayat tetap satu pasang.

Dalam kesempatan itu, Kepala KUA Kota Pontianak menambahkan, para calon pengantin secara rutin mengikuti penasehatan bimbingan perkawinan, yang dilaksanakan di setiap hari Rabu, untuk mendengar pesan-pesan yang berkaitan dengan Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) yaitu pembekalan untuk akad nikahnya, kesiapan bagi calon pengantin sudah matang atau belum niatnya untuk menikah, pembekalan agama dan materi kesehatan yang bekerja sama dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

"Pembimbingan kesehatan bagus bagi calon pengantin, tetapi tergantung lagi dari mental masing-masing, terutama di keluarga, kalau binaan dari orang tuanya bagus, pendidikannya sudah matang, itu akan mendukung, sehingga dapat mencapai keluarga yang bahagia," ujarnya.

Baca juga: 32 pasangan ikut sidang Isbat di Kapuas Hulu
Baca juga: Tolak poligami, Giring unggah video izin nikah lagi

   

Pewarta: Tim magang/Bio dan Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020