Sebanyak 24 replika naga dari berbagai yayasan pemadam kebakaran menggelar ritual "naga buka mata" yang dilaksanakan di Kelenteng Kwan Tie Bio di kawasan Jalan Diponegoro Pontianak, Kalbar, sebagai persiapan mengikuti karnaval dalam meriahkan puncak perayaan Cap Go Meh tanggal Sabtu (8/2) di Pontianak.
"Hari ini yang melakukan ritual naga buka mata ada 24, diantaranya naga yang besar itu ada 11, sementara sisanya naga ukuran sedang, dan untuk barongsainya ada 20 ekor," kata Ketua Panitia Cap Go Meh Pontianak tahun 2020, Herdy Pangestulin di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, ritual naga buka mata adalah sebuah acara, dimana seorang dukun yang kemasukan roh dari kayangan, yakni roh kera saksi, kemudian membuka mata naga dengan menconteng mata naga itu menggunakan cat warna merah yang sudah diberikan mantra, agar naga itu punya kekuatan dalam membersihkan roh-roh jahat sewaktu diarak keliling Kota Pontianak pada puncak perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada hari, Sabtu (8/2).
"Setelah menjalani ritual naga buka mata, maka replika naga itu punya kekuatan dalam mengusir roh-roh jahat yang ada di Kota Pontianak, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenteram, aman dan damai dan mudah-mudahan juga terhindar dari virus Corona," ujarnya.
Menurut dia naga yang terpanjang pada perayaan Cap Go Meh tahun ini berukuran 85 meter, yaitu dengan nama Naga Borneo, dan bukan dari yayasan melainkan milik pribadi.
"Untuk ritual naga buka mata hari ini, naga yang terpanjang dari Naga Borneo yang berukuran 85 meter dan itu merupakan milik pribadi," ujarnya.
Ia juga mengatakan setelah ritual naga buka mata dan dilanjutkan dengan pawai naga di hari Sabtu (8/2), kemudian dilanjutkan malam harinya, yaitu acara naga bersinar (naga yang dihiasi lampu sehingga tampak gemerlap) yang di mulai dari depan Ligo Mita dan selesai di Jalan Budi Karya.
Berbagai agenda dan kegiatan masyarakat Tionghoa Kota Pontianak dalam memeriahman perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2020, diantaranya, memajang replika naga emas sepanjang 45 meter di kawasan Festival Kuliner di sepanjang Diponegoro Pontianak.
"Selain itu, juga ada patung tikus setinggi enam meter dan kue keranjang seberat dua ton, yang siap memanjakan para tamu untuk berselfie di kawasan Festival Kuliner yang dimulai 2-8 Februari, yang standnya di sepanjang Jalan Diponegoro Pontianak," kata Sekretaris Panitia Perayaan CGM 2020, Djie Sen.
Dan terakhir, menurut dia, ada ritual "naga tutup mata" di Kelenteng itu tanggal 9 Februari, serta dilanjutkan dengan pembakaran replika naga tersebut di kawasan Pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Jalan Adisucipto, Kubu Raya.
Ritual naga tutup mata (menconteng mata naga dengan warnah hitam yang sebelumnya di conteng warna merah oleh seorang dukun), yang kemudian dilanjutkan dengan dibakar dimaksudkan, yakni menghantar roh-roh naga tersebut ke kayangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Hari ini yang melakukan ritual naga buka mata ada 24, diantaranya naga yang besar itu ada 11, sementara sisanya naga ukuran sedang, dan untuk barongsainya ada 20 ekor," kata Ketua Panitia Cap Go Meh Pontianak tahun 2020, Herdy Pangestulin di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, ritual naga buka mata adalah sebuah acara, dimana seorang dukun yang kemasukan roh dari kayangan, yakni roh kera saksi, kemudian membuka mata naga dengan menconteng mata naga itu menggunakan cat warna merah yang sudah diberikan mantra, agar naga itu punya kekuatan dalam membersihkan roh-roh jahat sewaktu diarak keliling Kota Pontianak pada puncak perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada hari, Sabtu (8/2).
"Setelah menjalani ritual naga buka mata, maka replika naga itu punya kekuatan dalam mengusir roh-roh jahat yang ada di Kota Pontianak, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenteram, aman dan damai dan mudah-mudahan juga terhindar dari virus Corona," ujarnya.
Menurut dia naga yang terpanjang pada perayaan Cap Go Meh tahun ini berukuran 85 meter, yaitu dengan nama Naga Borneo, dan bukan dari yayasan melainkan milik pribadi.
"Untuk ritual naga buka mata hari ini, naga yang terpanjang dari Naga Borneo yang berukuran 85 meter dan itu merupakan milik pribadi," ujarnya.
Ia juga mengatakan setelah ritual naga buka mata dan dilanjutkan dengan pawai naga di hari Sabtu (8/2), kemudian dilanjutkan malam harinya, yaitu acara naga bersinar (naga yang dihiasi lampu sehingga tampak gemerlap) yang di mulai dari depan Ligo Mita dan selesai di Jalan Budi Karya.
Berbagai agenda dan kegiatan masyarakat Tionghoa Kota Pontianak dalam memeriahman perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2020, diantaranya, memajang replika naga emas sepanjang 45 meter di kawasan Festival Kuliner di sepanjang Diponegoro Pontianak.
"Selain itu, juga ada patung tikus setinggi enam meter dan kue keranjang seberat dua ton, yang siap memanjakan para tamu untuk berselfie di kawasan Festival Kuliner yang dimulai 2-8 Februari, yang standnya di sepanjang Jalan Diponegoro Pontianak," kata Sekretaris Panitia Perayaan CGM 2020, Djie Sen.
Dan terakhir, menurut dia, ada ritual "naga tutup mata" di Kelenteng itu tanggal 9 Februari, serta dilanjutkan dengan pembakaran replika naga tersebut di kawasan Pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Jalan Adisucipto, Kubu Raya.
Ritual naga tutup mata (menconteng mata naga dengan warnah hitam yang sebelumnya di conteng warna merah oleh seorang dukun), yang kemudian dilanjutkan dengan dibakar dimaksudkan, yakni menghantar roh-roh naga tersebut ke kayangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020