Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar melibatkan 100 mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak untuk menjadi agensi dalam Sensus Penduduk 2020.

"Seratus mahasiswa Untan Pontianak ini dalam rangka menarik keterlibatan perguruan tinggi. Apalagi di perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Barat ini ada jurusan pendidikan matematika dan statistik," ujar Ketua Markas Koordinasi Sensus Penduduk 2020 BPS Provinsi Kalimantan Barat Fitri Sulastri saat Rakor Sensus 2020 dalam rangka keterlibatan perguruan tinggi dan mahasiswa di Pontianak, Kamis.

Tugas 100 mahasiswa tersebut adalah melakukan sosialisasi kepada minimal 30 kepala keluarga.

"Nanti kita juga akan berikan rekomendasi untuk mereka ikut seleksi menjadi petugas pencacah sensus penduduk secara manual. Nah, mereka selain menerapkan ilmunya juga mendapat hal lainnya," kata dia.

Terkait proses Sensus Penduduk 2020 secara online, sejauh ini di Kalbar sudah melakukan pada sekitar 15.000 kepala keluarga.

"Target kita untuk Sensus Penduduk 2020 secara online sekitar 170 ribuan. Kita optimis angka yang ada akan terus meningkat," paparnya.

Ia mengajak masyarakat di Kalbar untuk berpartisipasi dalam Sensus Penduduk 2020 secara online yang telah dimulai sejak 15 Februari sampai 31 Maret 2020.

"Sensus Penduduk 2020 secara online sangat mudah. Pada sistem ini masyarakat bisa memperbarui data kependudukan sendiri dengan mengakses www.sensus.bps.go.id," papar dia.

Ia berharap dengan berakhirnya batas waktu mengupdate data kependudukan itu maka seluruh data penduduk di Kalimantan Barat sudah tercatat. Meski demikian jika ada yang belum masih bisa melakukan pembaruan data dengan sistem konvesional. Sistem konvensional yang dimaksud ialah penyisiran data penduduk yang dilakukan petugas sensus yang sudah direkrut BPS.

"Karena ini sensus semua penduduk wajib tercatat maka dengan proses wawancara langsung juga dilakukan yaitu dari tanggal 1 hingga 31 Juli 2020," kata dia.

Ia melanjutkan dengan diberlakukannya sistem konvesional memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tidak bisa memperbarui data karena terkendala jaringan internet.

"Kadang akses internet di suatu wilayah terganggu, tetapi kami yakin untuk wilayah perkotaan sinyalnya kuat sehingga masyarakat bisa langsung mengakses situs untuk memperbarui datanya sendiri," katanya

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020