Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat perekonomian Kalbar pada triwulan I 2025 tumbuh sebesar 5,00 persen secara tahunan (y-on-y), ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada sektor pertambangan dan penggalian.
"Besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada periode ini mencapai Rp79,07 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 sebesar Rp41,65 triliun," kata Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen ini menunjukkan geliat pemulihan dan penguatan ekonomi Kalbar, terutama dari sektor pertambangan yang mencatat pertumbuhan tertinggi mencapai 14,94 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang melonjak sebesar 54,37 persen dibandingkan triwulan I 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan daya saing dan permintaan produk Kalbar di pasar internasional.
Namun secara triwulan (q-to-q), ekonomi Kalbar mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen dibandingkan triwulan IV 2024. Sektor konstruksi menjadi penyumbang kontraksi terdalam dari sisi produksi, dengan penurunan sebesar 8,41 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, penurunan terdalam tercatat pada Komponen Impor Barang dan Jasa yang turun 11,82 persen.
Struktur perekonomian Kalbar pada triwulan I-2025 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 23,44 persen. Disusul oleh industri pengolahan (15,90 persen), perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor (13,87 persen), dan konstruksi (11,63 persen).
"Dari sisi pengeluaran, penggerak utama ekonomi Kalbar berasal dari konsumsi rumah tangga (48,54 persen), diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (30,44 persen) dan ekspor barang dan jasa (20,86 persen)," kata dia.
BPS Kalbar menilai capaian pertumbuhan ini cukup positif di tengah ketidakpastian ekonomi global dan mendorong penguatan hilirisasi serta peningkatan konsumsi domestik sebagai strategi pertumbuhan berkelanjutan.