Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kalbar yang merupakan gabungan tiga kota sampel yakni Kota Pontianak, Singkawang dan Sintang mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.

"Kalbar alami deflasi pada Maret 2020 sebesar 0,14 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,37 pada Februari 2020 menjadi 105,22 pada Maret 2020. Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 1,31 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Maret 2020 terhadap Maret 2019 sebesar 3,16 persen,"ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Rabu.

Ia merincikan bahwa deflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalbar yaitu Pontianak sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 105,27, Singkawang sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 102,46, dan Sintang sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 109,56.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada lima kelompok pengeluaran," kata dia.

Ia menjelaskan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,46 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.

Sedangkan empat kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.

"Sementara itu kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks," jelas dia.

Ia memaparkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret 2020 adalah tarif angkutan udara, sawi hijau, kacang panjang, cabai rawit, bayam, jeruk, bawang putih, tomat, minyak goreng, dan ketimun.

"Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2020 yakni gula pasir, kangkung, ikan tongkol, cabai merah kering, ikan kembung, rokok kretek filter, emas perhiasan, ikan nila, dan wortel," jelas dia.

Pada Maret 2020, dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok memberikan andil atau sumbangan deflasi, empat kelompok memberikan sumbangan inflasi, sementara itu dua kelompok tidak memberikan andil inflasi/deflasi.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,0547 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,1017 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0044 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,0045 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,0004 persen.

Sedangjan kelompok pengeluaran yang memberikan asumbangan inflasi yaitu : kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0187 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0040 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0004 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0012 persen. Sementara itu kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak memberikan sumbangan inflasi/deflasi.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020