Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Barat yang juga Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan mengimbau umat Islam di Kalbar mengikuti saran pemerintah dan Fatwa Ulama dalam menghadapi wabah COVID-19.

"Untuk itu saya minta kepada umat muslim di Kalbar untuk tetap sabar dan terus bertawakkal termasuk mengikuti setiap kebijakan yang diambil pemerintah demi kemaslahatan umat," kata Ria Norsan usai memimpin rapat bersama MUI Kalbar dan pengurus Masjid Mujahidin Pontianak, Kamis.

Dia memaparkan penyebaran COVID-19 di Kalimantan Barat sampai 2 April 2020 ini sudah cukup memprihatinkan, di mana sejauh ini sudah ada 4.915 orang dalam pemantauan (ODP) Dinkes Kalbar, di mana dari jumlah tersebut jumlah ODP yang masih dalam proses pemantauan sebanyak 4403 orang dan selesai pemantauan 512 orang.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 28 orang yang tersebar di beberapa kawasan di Kalbar.

"Makanya, mempertimbangkan hal tersebut, kami telah melakukan rapat bersama Majelis Ulama Indonesia Kalbar dan pengurus Masjid Mujahiddin terkait Salat Jumat dan Saat Fardhu di Masjid Mujahiddin masih belum dapat dilaksanakan kembali hingga waktu yang belum dapat ditentukan," tuturnya.

Dikatakan mantan Bupati Mempawah itu, dalam rapat tersebut pihaknya melihat manfaat dan mudharat kemudian dikaji secara syariatnya dan dikaji juga penyebaran COVID-19 dari penduduk Kalbar dan juga merujuk Fatwa MUI poin 4 yang menyatakan jika sebuah daerah tidak terkendali dan penyebaran virusnya sudah merata maka kita boleh meniadakan Salat Jumat di tempat tersebut.

"Tetapi di tempat lain yang sudah terkendali boleh melaksanakan Jumatan, rujukannya seperti itu," katanya.

Dia juga menjelaskan usai rapat yang ia laksanakan bersama pihak terkait maka diputuskanlah untuk Masjid Mujahiddin masih belum dibuka untuk pelaksanaan Shalat Jumat pada 3 April 2020.

"Rabu malam kami rapat kemudian siang tadi akhirnya diputuskan Masjid Mujahiddin masih belum dibuka untuk Jumatan pada 3 April besok hingga melihat situasi dan kondisi ke depannya," katanya.

Ia mengakui jika penutupan masjid Raya Mujahiddin menjadikan banyak protes dikalangan masyarakat Kalbar pada umumnya.

"Saya juga selaku anggota dewan masjid melihat berbagai masukan dan pendapat sehingga keputusan ini kita ambil ya tadi melihat beberapa kajian. Ada yang minta dibuka ada yang minta ditutup maka kami ambil jalan tengahnya. Hal ini juga sudah saya sampaikan ke Pak Gub terkait masih ditutupnya Mujahidin hingga kondisi ke depannya kita lihat lagi," kata Ria Norsan.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020