Komunitas CrafTulistiwa asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dengan suka rela memproduksi masker dari bahan kain sebagai alternatif pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang tidak berhadapan langsung dengan pasien COVID-19.

"Kami membuat program ini ketika kami melihat para tenaga kesehatan di lapangan kesulitan mendapat masker yang memadai saat berhadapan dengan pasien. Jadi masker ini sebagai alternatif untuk para pekerja di rumah sakit agar dapat meminimalkan penggunaan masker medis," ujar Founder CrafTulistiwa, Sani Safitri Sofian di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan dengan adanya masker kain non medis dari pihaknya, para pekerja di rumah sakit dapat memakai masker kain non medis ini untuk kegiatan yang tidak berhadapan langsung dengan pasien.

"Jadi masker medis hanya khusus untuk yang menangani pasien COVID-19 saja," kata dia.

Pihaknya dalam program CrafTulistiwa Berbagi 1000 Masker sudah berjalan dari tanggal 19 Maret 2020. Pendistribusian pertama untuk rumah sakit di area Jabodetabek dengan bantuan temannya seorang dokter di sana.

"Kami serahkan sebanyak 277 pcs untuk periode pertama dan disebar ke beberapa rumah sakit di area Jabodetabek," paparnya.

Untuk periode kedua pihaknya distribusi ke RSUD di Sambas 100pcs, Sanggau 100pcs, Sintang 100pcs, Kota Pontianak 100pcs dan di Puskesmas Parindu sebanyak 50pcs. Pendistribusian dilakukan pada tanggal 31 Maret 2020 lalu.

"Untuk periode ketiga Isyaallah akan kami distribusi di tanggal 7 untuk RSUD dan puskesmas sekitar Kota Pontianak. Total masker yang sudah kami disalurkan sebanyak 727 pcs masker," sebutnya.

Lanjutnya, semua masker untuk disumbangkan, sumber bahan masing-masing dari anggota member CrafTulistiwa. Ada juga yang menyumbangkan kainnya juga untuk dibuatkan masker untuk donasi juga.

"Penjahit yang tergabung dengan program ini pada periode pertama ada 19 orang. Di periode kedua ada 21 orang yang ikut berpartisipasi," kata dia.

Untuk kendala di lapangan yang dihadapi dari tahap pertama adalah pro kontra yang mempermasalahkan masker kain non medis ini yang akan diberikan ke rumah sakit. Hal itu karena para tenaga kesehatan tidak merekomendasikan masker kain non medis ini untuk berhadapan dengan pasien COVID-19.

"Tapi setelah kami jelaskan kalau masker kain ini bukan untuk para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien PDP tapi untuk para pekerja di rumah sakit yang bukan menangani pasien PDP. Agar dapat menghemat pemakaian masker medis hanya untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien PDP saja," sebutnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020