Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mulai Senin ini mempersilahkan kepada pelaku usaha untuk membuka kembali warung, rumah makan, restoran, dan kaki lima di wilayah Kabupaten Kubu Raya yang ditutup sementara sejak 26 Maret 2020 lalu. 

Namun, untuk usaha warung kopi, kafe, tempat hiburan, tempat wisata, tempat permainan anak-anak, dan bioskop tetap tutup sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. 

"Memperhatikan situasi terkini terkait upaya pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus corona, maka untuk usaha warung, rumah makan, restoran, dan pedagang kaki lima dapat melayani pembelian sejak tanggal 6 April 2020 dengan jam operasional hingga pukul 21.00 WIB," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin.

Operasional kembali tempat-tempat usaha tersebut tertuang dalam surat edaran tertanggal 2 April 2020. Sebelumnya, penutupan dilakukan pemerintah daerah menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat tentang KLB/Tanggap Darurat Coronavirus dan Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (COVID-19). 

Namun, kata Muda, selama beroperasi, pelaku usaha hanya dapat melayani pembelian secara dibungkus atau dibawa pulang dan pesan-antar. Tidak diperbolehkan untuk memfasilitasi konsumen makan di tempat atau dine-in.

"Mohon maaf tidak bisa melayani makan di tempat, tidak boleh ada meja kursi sehingga hanya boleh beli bungkus atau pesan antar. Ini tolong diperhatikan. Surat edaran telah disampaikan dan kami minta untuk dipatuhi. Karena ini upaya untuk kita sama-sama menjaga jarak dan menghindari terjadinya kerumunan," katanya.

Muda menjelaskan, kebijakan penutupan sementara sejumlah tempat usaha adalah bagian dari langkah memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Sehingga kebijakan itu terpaksa diambil. Namun terhitung 6 April 2020, warung, rumah makan, restoran, dan kaki lima telah dapat kembali beroperasi. 

"Dibuka kembali mengingat kebutuhan masyarakat dan sekaligus upaya memberikan ruang kepada komoditas-komoditas baik itu hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan agar dapat terserap. Masyarakat juga membutuhkan untuk membeli lauk pauk," kata Muda.

Terkait penutupan warung kopi, kafe, tempat hiburan, tempat wisata, tempat permainan anak-anak, dan bioskop yang masih berlanjut, Muda mengatakan berdasarkan kajian disimpulkan bahwa penutupan masih diperlukan. Karena masih ada kekhawatiran akan adanya terjadinya kerumunan jika tempat-tempat tersebut dibuka. Hal yang sama juga berlaku di desa, yakni di destinasi-destinasi minat khusus seperti pemancingan dan perburuan. 

"Karena itu kami mohon kepada para pengelola dan termasuk juga pemerintah desa, agar tempat-tempat pemancingan di mana umumnya ada penyewaan sampan termasuk kegiatan berburu yang biasa ramai pada akhir pekan untuk ditiadakan dulu. Nah, ini tolong dijaga dan semuanya diimbau sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan sekaligus sama-sama menjaga daerah kita," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020