Bupati Sintang, Jarot Winarno mengimbau kepada seluruh masyarakat di kabupaten itu untuk tidak mudik Lebaran tahun 2020 dalam memutus dan mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami harapkan masyarakat Sintang tidak mudik Lebaran, baik yang dari Sintang ke luar, dan begitu juga sebaliknya," kata Jarot Winarno di Sintang, Kamis.

Dia menjelaskan, Saat ini PDP (pasien dalam pengawasan) di Kalbar ada 71 orang, Sintang belum ada kasus PDP dan belum ada kasus terinfeksi COVID-19. "Kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas Hulu dan Sanggau. Namun semua pihak harus tetap waspada," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk ODP (orang dalam pemantauan) yang ada di Sintang tersebar di beberapa kecamatan, ODP ditetapkan karena dia baru saja pulang dari daerah yang sudah ada kasus COVID-19.

Jarot menegaskan, pihaknya akan melakukan lockdown jika di Kabupaten Sintang terjadi atau ada kasus COVID-19.

"Saya akan melakukan lockdown parsial, misalnya satu kompleks kampung ada kasus PDP, maka kampung itu akan kita tutup selama 14 hari," ujarnya.

Ia meminta camat, lurah dan kepala desa agar membuat edaran supaya semua warganya saat ke luar rumah wajib pakai masker, jaga jarak sosial, cuci tangan, jaga kebersihan lingkungan.

"Karena 86 persen kasus COVID-19 tanpa gejala sehingga harus selalu waspada. Saya melihat, Indonesia saat ini mencapai puncak COVID-19, dan akan menghadapi bahaya besar, yakni arus mudik Lebaran dan pasca-Lebaran," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harisinto Linoh mengatakan timnya pernah diusir karena mau periksa orang dalam pemantauan.

Dia menambahkan, ODP kami imbau untuk tidak berkeliaran dan melakukan karantina mandiri dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Pewarta: Tantra

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020