Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta mahasiswa yang masih tertahan di luar daerah itu mendaftarkan diri kepada perwakilan mahasiswa agar bisa mendapatkan bantuan dana dampak COVID-19.
"Mahasiswa bisa berhubungan langsung dengan mendaftarkan diri ke perwakilan, pendaftaran dibuka hingga 31 Mei 2020, untuk mendapatkan dana bantuan dari Pemprov Kalbar," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Pada kesempatan itu, Sutarmidji memastikan dirinya tidak akan pilih kasih untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang ada di luar Kalbar.
Ia menyatakan bantuan itu berlaku untuk seluruh mahasiswa yang masih berada di perantauan. Baik yang berada di asrama atau tidak. Begitupun daerah perantauan mereka.
"Mau di Jawa atau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan lainnya," tuturnya.
Mantan Wali Kota Pontianak itu menyarankan mahasiswa yang belum mendapatkan bantuan agar tidak mengeluarkan komentar sinis.
"Kalau tidak mendaftar, tidak hubungi perwakilan, tidak ada bukti sebagai mahasiswa, duitnya mau dikirim ke mana, ini duit negara bukan duit saya. Kalau tak jelas nanti siapa tanggung jawab," ucapnya.
Ia menjelaskan mahasiswa akan mendapatkan Rp1,8 juta untuk tiga bulan. Dalam artian, satu bulan Rp600 ribu. Kemudian untuk tahap pertama akan dikirim Rp1 juta sisanya akan diberikan pada bulan selanjutnya.
"Yang sudah balik tidak bisa. Tidak berlaku untuk ikatan dinas. Yang suka beleter tak tentu pasal tak saya layani. Ingat kalau ketahuan menggunakan identitas palsu pasti kita tahu," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Mahasiswa bisa berhubungan langsung dengan mendaftarkan diri ke perwakilan, pendaftaran dibuka hingga 31 Mei 2020, untuk mendapatkan dana bantuan dari Pemprov Kalbar," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Pada kesempatan itu, Sutarmidji memastikan dirinya tidak akan pilih kasih untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang ada di luar Kalbar.
Ia menyatakan bantuan itu berlaku untuk seluruh mahasiswa yang masih berada di perantauan. Baik yang berada di asrama atau tidak. Begitupun daerah perantauan mereka.
"Mau di Jawa atau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan lainnya," tuturnya.
Mantan Wali Kota Pontianak itu menyarankan mahasiswa yang belum mendapatkan bantuan agar tidak mengeluarkan komentar sinis.
"Kalau tidak mendaftar, tidak hubungi perwakilan, tidak ada bukti sebagai mahasiswa, duitnya mau dikirim ke mana, ini duit negara bukan duit saya. Kalau tak jelas nanti siapa tanggung jawab," ucapnya.
Ia menjelaskan mahasiswa akan mendapatkan Rp1,8 juta untuk tiga bulan. Dalam artian, satu bulan Rp600 ribu. Kemudian untuk tahap pertama akan dikirim Rp1 juta sisanya akan diberikan pada bulan selanjutnya.
"Yang sudah balik tidak bisa. Tidak berlaku untuk ikatan dinas. Yang suka beleter tak tentu pasal tak saya layani. Ingat kalau ketahuan menggunakan identitas palsu pasti kita tahu," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020