PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalsel dan Kalteng mengimbau kepada masyarakat agar membeli elpiji atau LPG subsidi tabung tiga kilogram di pangkalan resmi agar harga jualnya sesuai HET (harga eceran tertinggi).
"Kami mengimbau masyarakat agar membeli elpiji di pangkalan resmi, tidak terkecuali juga bagi masyarakat di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalteng, agar harga belinya sesuai HET yakni Rp17.500/tabung," kata Sales Branch Manager I Pertamina Wilayah, Kalselteng, Yodha Galih saat dihubungi di Palangkaraya, Minggu.
Ia menjelaskan, untuk antisipasi peningkatan permintaan dan pemakaian elpiji subsidi sepanjang bulan Ramadhan dan Lebaran di Kota Palangkaraya pihaknya telah menambah pasokan secara fakultatif, yakni sebanyak 17.920 tabung atau 7,8 persen dari alokasi normal bulan April 2020, yang telah didistribusikan mulai tanggal 21 April hingga 30 April 2020.
"Selanjutnya pada bulan Mei 2020 atau persiapan menghadapi Idul Fitri, kami juga akan menambah pasokan secara fakultatif sebanyak 23.520 tabung atau sebesar 10,24 persen dari alokasi normal untuk wilayah Kota Palangkaraya," ujar Yodha.
Data Pertamina mencatat, Kota Palangkaraya terdapat jumlah penduduk 275.665 orang dengan sebanyak penduduk 72.663 KK, dengan rasio konsumsi atau pemakaian setiap KK per tabung/bulan sebesar 3,16.
Selain itu, Kota Palangkaraya di supply oleh empat agen, yaitu PT Bersama, PT Lumut Energi, PT Resbayu dan PT Purta Itah Bersama dengan alokasi total sebesar 229.600 tabung/perbulan. Sementara untuk Penyaluran harian di Kota Palangkaraya sebesar 8.831 tabung/hari atau setara 26.49 MT, kata Yodha.
"Untuk sebaran OVOO (program one village one outlet) di Kota Palangkaraya sudah sebesar 100 persen atau tersebar di 30 kelurahan dan lima kecamatan, dengan jumlah pangkalan sebanyak 252 unit," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir, dan diimbau untuk tetap mambeli elpiji di pangkalan resmi karena jumlahnya sudah cukup banyak dan menjangkau wilayah seluruh kota.
"Kami juga berharap masyarakat ikut mengawasi penyaluran elpiji, dan apabila menemukan ketidaksesuaian di lapangan dapat menginfokan ke pihak Pertamina, agar segera ditindaklanjuti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami mengimbau masyarakat agar membeli elpiji di pangkalan resmi, tidak terkecuali juga bagi masyarakat di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalteng, agar harga belinya sesuai HET yakni Rp17.500/tabung," kata Sales Branch Manager I Pertamina Wilayah, Kalselteng, Yodha Galih saat dihubungi di Palangkaraya, Minggu.
Ia menjelaskan, untuk antisipasi peningkatan permintaan dan pemakaian elpiji subsidi sepanjang bulan Ramadhan dan Lebaran di Kota Palangkaraya pihaknya telah menambah pasokan secara fakultatif, yakni sebanyak 17.920 tabung atau 7,8 persen dari alokasi normal bulan April 2020, yang telah didistribusikan mulai tanggal 21 April hingga 30 April 2020.
"Selanjutnya pada bulan Mei 2020 atau persiapan menghadapi Idul Fitri, kami juga akan menambah pasokan secara fakultatif sebanyak 23.520 tabung atau sebesar 10,24 persen dari alokasi normal untuk wilayah Kota Palangkaraya," ujar Yodha.
Data Pertamina mencatat, Kota Palangkaraya terdapat jumlah penduduk 275.665 orang dengan sebanyak penduduk 72.663 KK, dengan rasio konsumsi atau pemakaian setiap KK per tabung/bulan sebesar 3,16.
Selain itu, Kota Palangkaraya di supply oleh empat agen, yaitu PT Bersama, PT Lumut Energi, PT Resbayu dan PT Purta Itah Bersama dengan alokasi total sebesar 229.600 tabung/perbulan. Sementara untuk Penyaluran harian di Kota Palangkaraya sebesar 8.831 tabung/hari atau setara 26.49 MT, kata Yodha.
"Untuk sebaran OVOO (program one village one outlet) di Kota Palangkaraya sudah sebesar 100 persen atau tersebar di 30 kelurahan dan lima kecamatan, dengan jumlah pangkalan sebanyak 252 unit," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir, dan diimbau untuk tetap mambeli elpiji di pangkalan resmi karena jumlahnya sudah cukup banyak dan menjangkau wilayah seluruh kota.
"Kami juga berharap masyarakat ikut mengawasi penyaluran elpiji, dan apabila menemukan ketidaksesuaian di lapangan dapat menginfokan ke pihak Pertamina, agar segera ditindaklanjuti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020