Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat 531,55 ribu warga di provinsi itu mengikut Sensus Penduduk (SP) 2020 secara dalam jaringan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada 531,55 ribu jiwa penduduk yang telah berpartisipasi dalam SP Online 2020. Data penduduk penting untuk perencanaan pembangunan dan kebijakan pemerintah sehingga masyarakat harus berperan aktif dan menyukseskan SP2020 ini,” ujar Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan sensus penduduk yang telah digelar kesekian kalinya itu, sebagai pertama kali menerapkan pendataan secara daring. SP Online 2020 tersebut telah digelar sejak 15 Februari hingga 29 Mei 2020.
“Sejarah telah tercatat bahwa Indonesia berhasil melaksanakan sensus penduduk secara 'online' (daring),” kata dia.
Berdasarkan data BPS Kalbar, Kota Pontianak tercatat sebagai daerah paling tinggi angka partisipasinya, yakni 124 ribu jiwa atau 23 persen dari total penduduk yang berpartisipasi dalam SP Online 2020. Setelah Kota Pontianak, daerah yang terbesar Kubu Raya 61,8 ribu jiwa atau 11,6 persen serta Sintang 59,1 ribu jiwa atau 11,1 persen.
“Bagi yang belum berpartisipasi akan ada pendataan penduduk pada bulan September 2020,” kata dia.
Dia mengatakan SP Online 2020 semula hanya sampai 31 Maret 2020, namun tertunda sebagai dampak pandemi COVID-19. Secara umum, tahapan SP2020 masih dilakukan pada tahun ini namun jadwalnya mengalami pergeseran.
Ia menyebutkan sejumlah tantangan dalam SP Online 2020 di Kalbar, antara lain masih ada daerah yang belum terhubung jaringan internet.
"SP2020 online harus terhubung dengan internet. Kalau tidak ada internet otomatis tidak akan bisa terdata, tidak perlu khawatir karena penduduk yang tidak melakukan secara 'online', petugas akan melakukannya SP2020 langsung di lapangan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Kami ucapkan terima kasih kepada 531,55 ribu jiwa penduduk yang telah berpartisipasi dalam SP Online 2020. Data penduduk penting untuk perencanaan pembangunan dan kebijakan pemerintah sehingga masyarakat harus berperan aktif dan menyukseskan SP2020 ini,” ujar Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan sensus penduduk yang telah digelar kesekian kalinya itu, sebagai pertama kali menerapkan pendataan secara daring. SP Online 2020 tersebut telah digelar sejak 15 Februari hingga 29 Mei 2020.
“Sejarah telah tercatat bahwa Indonesia berhasil melaksanakan sensus penduduk secara 'online' (daring),” kata dia.
Berdasarkan data BPS Kalbar, Kota Pontianak tercatat sebagai daerah paling tinggi angka partisipasinya, yakni 124 ribu jiwa atau 23 persen dari total penduduk yang berpartisipasi dalam SP Online 2020. Setelah Kota Pontianak, daerah yang terbesar Kubu Raya 61,8 ribu jiwa atau 11,6 persen serta Sintang 59,1 ribu jiwa atau 11,1 persen.
“Bagi yang belum berpartisipasi akan ada pendataan penduduk pada bulan September 2020,” kata dia.
Dia mengatakan SP Online 2020 semula hanya sampai 31 Maret 2020, namun tertunda sebagai dampak pandemi COVID-19. Secara umum, tahapan SP2020 masih dilakukan pada tahun ini namun jadwalnya mengalami pergeseran.
Ia menyebutkan sejumlah tantangan dalam SP Online 2020 di Kalbar, antara lain masih ada daerah yang belum terhubung jaringan internet.
"SP2020 online harus terhubung dengan internet. Kalau tidak ada internet otomatis tidak akan bisa terdata, tidak perlu khawatir karena penduduk yang tidak melakukan secara 'online', petugas akan melakukannya SP2020 langsung di lapangan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020