Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengingatkan perlunya kesadaran dan keterlibatan semua pihak dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran pandemi COVID-19.
"Kalau ingin penyebaran COVID-19 cepat selesai, mari kita bersama-sama bersinergi menghadapinya, dan kuncinya dengan menaati protokol kesehatan penanganan COVID-19, khususnya di Kota ini," kata Edi Rusdi Kantono di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu.
Protokol kesehatan yang dimaksud adalah dengan selalu menjaga jarak, menghindarkan diri dari kerumunan, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun, serta tidak keluar rumah kalau tidak begitu penting.
"Sebenarnya inilah kunci kalau kita semua ingin pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan kehidupan sehari-hari kita bisa kembali normal," tegasnya.
Pihaknya sangat merespon baik sinergi dalam penanganan penyebaran COVID-19 di Pontianak antara TNI/Polri dan Pemkot Pontianak.
"Seperti pelayanan tes cepat COVID-19 kepada masyarakat yang dilakukan oleh Lantamal XII/Pontianak di Pasar Teratai, Jumat kemarin (5/6), ini menunjukan bahwa kami bahu membahu menjaga dan melindungi khususnya masyarakat Kota Pontianak dari COVID-19," katanya.
Menurut dia, sejak Maret hingga saat ini, Pemkot Pontianak bersama TNI dan Polri secara terus menerus melakukan sosialisasi dengan mengajak masyarakat untuk selalu patuh terhada protokol kesehatan penanganan COVID-19.
"Dengan kita semua patuh terhadap penerapan protokol itu, maka pandemi COVID-19 ini akan cepat berlalu, dan saya yakin kita bisa. Oleh karena itu, Kota Pontianak tidak menerapkan PSBB dan tidak melakukan upaya-upaya represif, namun kami memberi imbauan dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menangani dan mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Ia juga menyebutkan, dengan kesadaran dan kebersamaan itu, Kota Pontianak mampu mengendalikan puncak kasus COVID-19, yang diperkirakan di bulan Mei 2020. Dimana perkiraan peningkatannya mencapai 5.000 kasus dari analisis para pakar.
"Alhamdulillah hingga hari ini, yang terkonfirmasi positif sebanyak 101 orang. Disamping itu, beberapa klaster telah terputus penyebarannya, seperti klaster dari SPN Sukabumi, klaster dari Kuala Lumpur dan klaster lainnya, sedangkan pasien COVID-19 Kota Pontianak yang berhasil sembuh hingga saat ini sudah sebanyak 56 pasien. Mudah-mudahan kondisi kita semakin membaik dan kehidupan disegala bidang pun kembali normal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kalau ingin penyebaran COVID-19 cepat selesai, mari kita bersama-sama bersinergi menghadapinya, dan kuncinya dengan menaati protokol kesehatan penanganan COVID-19, khususnya di Kota ini," kata Edi Rusdi Kantono di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu.
Protokol kesehatan yang dimaksud adalah dengan selalu menjaga jarak, menghindarkan diri dari kerumunan, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun, serta tidak keluar rumah kalau tidak begitu penting.
"Sebenarnya inilah kunci kalau kita semua ingin pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan kehidupan sehari-hari kita bisa kembali normal," tegasnya.
Pihaknya sangat merespon baik sinergi dalam penanganan penyebaran COVID-19 di Pontianak antara TNI/Polri dan Pemkot Pontianak.
"Seperti pelayanan tes cepat COVID-19 kepada masyarakat yang dilakukan oleh Lantamal XII/Pontianak di Pasar Teratai, Jumat kemarin (5/6), ini menunjukan bahwa kami bahu membahu menjaga dan melindungi khususnya masyarakat Kota Pontianak dari COVID-19," katanya.
Menurut dia, sejak Maret hingga saat ini, Pemkot Pontianak bersama TNI dan Polri secara terus menerus melakukan sosialisasi dengan mengajak masyarakat untuk selalu patuh terhada protokol kesehatan penanganan COVID-19.
"Dengan kita semua patuh terhadap penerapan protokol itu, maka pandemi COVID-19 ini akan cepat berlalu, dan saya yakin kita bisa. Oleh karena itu, Kota Pontianak tidak menerapkan PSBB dan tidak melakukan upaya-upaya represif, namun kami memberi imbauan dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menangani dan mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Ia juga menyebutkan, dengan kesadaran dan kebersamaan itu, Kota Pontianak mampu mengendalikan puncak kasus COVID-19, yang diperkirakan di bulan Mei 2020. Dimana perkiraan peningkatannya mencapai 5.000 kasus dari analisis para pakar.
"Alhamdulillah hingga hari ini, yang terkonfirmasi positif sebanyak 101 orang. Disamping itu, beberapa klaster telah terputus penyebarannya, seperti klaster dari SPN Sukabumi, klaster dari Kuala Lumpur dan klaster lainnya, sedangkan pasien COVID-19 Kota Pontianak yang berhasil sembuh hingga saat ini sudah sebanyak 56 pasien. Mudah-mudahan kondisi kita semakin membaik dan kehidupan disegala bidang pun kembali normal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020