Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak, yang memberikan perhatian terhadap dihilangkannya foto dirinya dan hanya ada gubernur dalam laporan sekaligus pengumuman perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 setempat.

"Ketiadaan foto saya di acara seremonial maupun spanduk atau baliho yang dibuat pemerintah provinsi, memang sudah terjadi sejak tahun 2017 sampai saat ini. Tapi, saya tidak pernah dan memang tidak perlu juga dipermasalahkan," kata Habib Ismail saat ditemui sejumlah wartawan di kediaman pribadinya di Palangka Raya, Minggu.

Dia mengatakan tidak ada aturan yang mengharuskan pemasangan foto gubernur dan wakil gubernur harus selalu berdampingan, baik itu di acara seremoni, spanduk maupun baliho. Hanya memang, harus diakui, minimnya jumlah foto gubernur dan wakil gubernur berdampingan dapat menimbulkan pertanyaan sebagian kalangan masyarakat.

Mantan Anggota DPD RI itu pun menganggap pertanyaan yang timbul itu wajar terjadi. Sebab, pada saat pelaksanaan pilkada, masyarakat memilih pasangan kepala daerah maupun wakil kepala daerah, baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Alhasil, masyarakat menganggap gubernur dan wakil gubernur satu paket yang tidak bisa terpisahkan.

"Jadi, tidak bisa juga disalahkan anggapan sebagian kalangan masyarakat itu. Tinggal kita saja bagaimana memberikan penjelasan kepada masyarakat. Dan, saya pun pada dasarnya, tidak mempermasalahkan ada atau tidak foto saya di acara seremonial, spanduk atau baliho yang dibuat pemerintah provinsi," tegas dia.

Habib Ismail mengakui bahwa dirinya masuk dan tertulis sebagai Penasehat dalam surat keputusan (SK) Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kalteng. Hanya, kurang dilibatkan bahkan terkesan dibatasi dalam tim gugus tersebut, sehingga tidak bisa memberikan penjelasan terkait besaran maupun detail anggaran untuk penanganan dan penanggulangan COVID-19.

Dia mengatakan pernah meminta data rencana kerja tim gugus beserta dengan rincian kemana dan bagaimana penggunaan anggaran. Namun, sampai sekarang permintaan tersebut belum direalisasikan.

"Saya bukan tidak mau menjawab pertanyaan (wartawan terkait berapa pastinya besaran anggaran penanggulangan COVID-19) itu. Saya sendiri pun kurang begitu mengetahui," kata Habib Ismail.

Meski kurang dilibatkan, dia memastikan bahwa dirinya selalu ikut menyumbangkan saran kepada Tim Gugus Tugas COVID-19 Kalteng, serta tetap bergerak memberikan penyadaran kepada masyarakat agar bersama-sama menanggulangi bencana pandemi COVID-19 ini.

"Ini kan bencana yang tidak diharapkan siapapun. Jadi, sudah kewajiban saya sebagai Wakil Gubernur Kalteng dan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi bencana ini," demikian Habib Ismail.

Kalangan masyarakat Kalteng melalui media sosial mempertanyakan hilangnya foto Wakil Gubernur Kalteng dalam pengumuman perkembangan kasus COVID-19 yang dilaporkan Tim Gugus Tugas COVID-19. Sebab, sebelum-sebelumnya, dalam pengumuman tersebut tercantum foto Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

Penghilangan foto wagub itu disebut-sebut terkait keretakan hubungan politik antara Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wagub Habib Ismail. Puncaknya Wagub Ismail pada hari kedua Idul Fitri baru-baru tadi mengumumkan secara terbuka ketidak sediaan dirinya untuk kembali mendampingi Sugianto Sabran yang akan kembali maju pada Pilkada 2020.

Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020