Warga Kota Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan telur ayam, baik di toko sembako pasar mau pun di mini market di daerah setempat.

" Sudah beberapa hari ini kami sulit mendapatkan telur, tadi pagi saya hanya dapat di salah satu toko sembako di pasar pagi, itu pun harganya Rp3.500 per - butir," kata seorang ibu, Wahyuni (32), kepada ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.

Dikatakan Wahyuni, biasanya harga telur hanya Rp1.700 hingga Rp2.000 per - butir dan ada di minimarket dan toko sembako.

Menurut dia, kenaikan dan kelangkaan telur tersebut mesti menjadi perhatian serius pemerintah.

" Biasanya kalau sudah telur naik, yang lain juga nyusul naik, kita pun tidak tahu penyebabnya kenapa telur agak langka," ucap Wahyuni.

Sementara itu, Amoy, salah satu karyawan toko sembako Pasar Pagi Putussibau, mengakui memang telur saat ini sulit di dapatkan, bahkan harus mencari ke Sintang.

" Setahu saya saat ini hanya toko tempat saya bekerja yang menjual telur dengan harga Rp2.200 per - butir, toko lain mungkin ada tapi harga beda, apalagi di mini - mini market belum ada jual," kata Amoy.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kapuas Hulu, Abang Chairul Saleh mengatakan akan melakukan pengecekan ke pasar dan sejumlah toko sembako terkait kelangkaan dan harga sembako.

" Kami akan cek dulu, apa penyebabnya telur langka dan cukup mahal, apakah harga mahal dari Pontianak atau hanya memang mahalnya cuma di Putussibau, setelah itu baru kita ambil langkah," kata Chairul.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020