Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat hingga saat ini masih menunggu keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait siswa belajar secara tatap muka di tahun ajaran baru mendatang.
"Untuk tahun pelajaran 2020/2021 akan dimulai sekitar 20 Juli mendatang, tetapi apakah siswa belajar ke sekolah atau masih melalui daring harus menunggu keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan Azis di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, pada tahun ajaran baru nanti proses belajar siswa tetap berjalan secara online. Sementara apakah pemerintah sudah membolehkan masuk untuk pertemuan siswa dan guru dengan tatap muka langsung di sekolah akan diatur lebih lanjut.
Baca juga: Pendidikan tinggi tetap lakukan pembelajaran via daring
"Kami juga telah mempersiapkan protokol kesehatan jika proses belajar dengan tatap muka langsung, diantaranya dengan pengaturan ulang jumlah siswa setiap kelas," ujarnya.
Misalnya, pada satu kelas belajar ada sebanyak 40 orang siswa, maka akan dibagi dua dengan sistem pembagian jam, dan dengan penyesuaian jadwal yang akan diatur, katanya.
"Jam pembelajaran diperpendek, jam akan disusun supaya semua siswa dapat pelajaran meski tidak sepenuhnya," ujarnya
Diknasbud Kota Pontianak, saat ini, menurut dia, juga sudah mempersiapkan sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, diantaranya menyiapkan tempat mencuci tangan dengan sabun, mewajibkan guru dan siswa mengenakan masker dan jaga jarak dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara itu, dia menambahkan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP dan sekolah sederajat akan diawali dengan penerimaan berkas secara daring dari 29 Juni hingga 6 Juli, kemudian pada 6 hingga 9 Juli 2020 masuk proses verifikasi berkas, setelah proses verifikasi berkas akan dilakukan pengumuman pada 11 Juli 2020.
Baca juga: Sekolah di zona hijau dibuka dengan sejumlah persyaratan
Baca juga: Guru perlu pendekatan berbeda untuk proses belajar daring
Baca juga: Menteri Nadiem Makarim pimpin upacara Hardiknas dari rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Untuk tahun pelajaran 2020/2021 akan dimulai sekitar 20 Juli mendatang, tetapi apakah siswa belajar ke sekolah atau masih melalui daring harus menunggu keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan Azis di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, pada tahun ajaran baru nanti proses belajar siswa tetap berjalan secara online. Sementara apakah pemerintah sudah membolehkan masuk untuk pertemuan siswa dan guru dengan tatap muka langsung di sekolah akan diatur lebih lanjut.
Baca juga: Pendidikan tinggi tetap lakukan pembelajaran via daring
"Kami juga telah mempersiapkan protokol kesehatan jika proses belajar dengan tatap muka langsung, diantaranya dengan pengaturan ulang jumlah siswa setiap kelas," ujarnya.
Misalnya, pada satu kelas belajar ada sebanyak 40 orang siswa, maka akan dibagi dua dengan sistem pembagian jam, dan dengan penyesuaian jadwal yang akan diatur, katanya.
"Jam pembelajaran diperpendek, jam akan disusun supaya semua siswa dapat pelajaran meski tidak sepenuhnya," ujarnya
Diknasbud Kota Pontianak, saat ini, menurut dia, juga sudah mempersiapkan sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, diantaranya menyiapkan tempat mencuci tangan dengan sabun, mewajibkan guru dan siswa mengenakan masker dan jaga jarak dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara itu, dia menambahkan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP dan sekolah sederajat akan diawali dengan penerimaan berkas secara daring dari 29 Juni hingga 6 Juli, kemudian pada 6 hingga 9 Juli 2020 masuk proses verifikasi berkas, setelah proses verifikasi berkas akan dilakukan pengumuman pada 11 Juli 2020.
Baca juga: Sekolah di zona hijau dibuka dengan sejumlah persyaratan
Baca juga: Guru perlu pendekatan berbeda untuk proses belajar daring
Baca juga: Menteri Nadiem Makarim pimpin upacara Hardiknas dari rumah
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020