Ketua DPRD Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Sarnawi menyebutkan SPBU satu harga merupakan dambaan masyarakat kepulauan yang selama ini mengeluhkan mendapat harga BBM dengan harga tinggi.
"Saya sangat berterimakasih kepada pimpinan BPH Migas yang telah meresmikan SPBU 1 Harga yang telah didambakan oleh masyarakat khususnya daerah kepulauan di Kayong Utara," kata Sarnawi saat dihubungi di Sukadana, Kamis.
Sarnawi ikut menghadiri peresmian SPBU satu harga 3T di Pulau Maya, Rabu, (17/06).
Pulau Maya yang memiliki penduduk 5.000 Kepala Keluarga tersebar di lima desa ini memungkinkan lebih hemat kurang lebih 50 persen terhadap kebutuhan BBM baik jenis premium maupun solar seiring adanya SPBU tersebut.
Sehingga diharapkan bisa menyejahterakan masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan.
Sekretaris komisi II DPRD Kayong Utara Bung Tomo mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap SPBU satu harga yang satu - satunya saat ini di daerah kepulauan Kayong Utara tersebut.
"Pertama kami akan mengawasi kuota, jangan sampai kuota yang dikeluarkan Pertamina tidak sesuai saat sampai disini. Kedua pengawasan mengenai harga harus sesuai dari Pertamina serta harus kita jamin suplai BBM bersubsidi ini bisa tepat guna dan tepat daya di masyarakat," kata dia.
Ditambahkannya juga, untuk meningkatkan produktivitas nelayan didaerah kepulauan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ia berharap pemerintah daerah bisa melaksanakan pembangunan ruang pendingin di daerah yang merupakan penghasil ikan terbesar di Kayong Utara tersebut.
"Untuk menampung hasil tangkapan nelayan, agar bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan hasil laut di Pulau Maya. Yang mana pada saat ini, hampir seluruh hasil tangkapan nelayan di bawa keluar Pulau Maya," harapnya.
Pemerintah saat ini melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016 tentang percepatan Pemberlakuan satu harga untuk Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM khusus penugasan secara Nasional memberi Amanah kepada BPH Migas sebagai Badan yang ditugasi untuk mengawal agar Pemberlakuan satu harga.
Untuk jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia yaitu melalui pembangunan lembaga penyalur pada wilayah-wilayah yang memang belum terdapat lembaga penyalur sebelumnya.
Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T ini dinilai bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukkan. Oleh karena itu perlu adanya peran aktif dari pemerintah daerah dan aparat agar penyaluran BBM ini tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saya sangat berterimakasih kepada pimpinan BPH Migas yang telah meresmikan SPBU 1 Harga yang telah didambakan oleh masyarakat khususnya daerah kepulauan di Kayong Utara," kata Sarnawi saat dihubungi di Sukadana, Kamis.
Sarnawi ikut menghadiri peresmian SPBU satu harga 3T di Pulau Maya, Rabu, (17/06).
Pulau Maya yang memiliki penduduk 5.000 Kepala Keluarga tersebar di lima desa ini memungkinkan lebih hemat kurang lebih 50 persen terhadap kebutuhan BBM baik jenis premium maupun solar seiring adanya SPBU tersebut.
Sehingga diharapkan bisa menyejahterakan masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan.
Sekretaris komisi II DPRD Kayong Utara Bung Tomo mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap SPBU satu harga yang satu - satunya saat ini di daerah kepulauan Kayong Utara tersebut.
"Pertama kami akan mengawasi kuota, jangan sampai kuota yang dikeluarkan Pertamina tidak sesuai saat sampai disini. Kedua pengawasan mengenai harga harus sesuai dari Pertamina serta harus kita jamin suplai BBM bersubsidi ini bisa tepat guna dan tepat daya di masyarakat," kata dia.
Ditambahkannya juga, untuk meningkatkan produktivitas nelayan didaerah kepulauan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ia berharap pemerintah daerah bisa melaksanakan pembangunan ruang pendingin di daerah yang merupakan penghasil ikan terbesar di Kayong Utara tersebut.
"Untuk menampung hasil tangkapan nelayan, agar bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan hasil laut di Pulau Maya. Yang mana pada saat ini, hampir seluruh hasil tangkapan nelayan di bawa keluar Pulau Maya," harapnya.
Pemerintah saat ini melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016 tentang percepatan Pemberlakuan satu harga untuk Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM khusus penugasan secara Nasional memberi Amanah kepada BPH Migas sebagai Badan yang ditugasi untuk mengawal agar Pemberlakuan satu harga.
Untuk jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia yaitu melalui pembangunan lembaga penyalur pada wilayah-wilayah yang memang belum terdapat lembaga penyalur sebelumnya.
Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T ini dinilai bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukkan. Oleh karena itu perlu adanya peran aktif dari pemerintah daerah dan aparat agar penyaluran BBM ini tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020