Pontianak (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan mendirikan sebanyak enam SPBU 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal)
di wilayah Provisi Kalimantan Barat (Kalbar) dari total 14 titik SPBU di Pulau Kalimantan tahun 2020.
"Untuk wilayah Kalbar, keenam SPBU 3T tersebut, yakni masing-masing satu titik di Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara; kemudian di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas; Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupayen Ketapang; Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak; Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang; dan satu unit di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi," kata Executive General Manager Pertamina Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi berupaya optimal untuk dapat menyalurkan energi ke seluruh pelosok terutama di wilayah Kalimantan, termasuk di Provinsi Kalbar yang secara geografis memiliki banyak tantangan, mulai infrastruktur yang terbatas maupun cuaca yang cukup ekstrem.
"Membangun SPBU 3T merupakan tugas mulia dimana kami dapat berkolaborasi bersama dalam mengamalkan sila ke-5 Pancasila, memberikan keadilan energi bagi masyarakat di wilayah 3T. Keadilan energi yang dimaksud dimana masyarakat dapat mengakses bahan bakar dengan mudah dan dapat terpenuhi kebutuhannya," ujar Freddy.
Freddy menambahkan bahwa dengan adanya SPBU berjenis Kompak ini berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
"Masyarakat dapat menggunakan alokasi budget pembelian bahan bakar ke kebutuhan lainnya saat mereka telah dapat menikmati BBM dengan harga yang sama, yaitu biosolar Rp5.150/liter dan premium Rp6.450/liter. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan harga BBM dari pengecer sekitar Rp10.000-25.000/liter," ungkapnya.
Freddy juga berterima kasih atas kolaborasi dan dukungan penuh dari mitra Pertamina maupun pemerintah setempat bahwa berkat sinergi ini tugas tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Ia juga mengatakan bahwa tugas ini tidak berhenti di 2020, Pertamina akan senantiasa terus mengiringi langkah demi langkah perjuangan Indonesia untuk memastikan masyarakatnya dapat melanjutkan hidup dengan terpenuhinya energi.
Sebelumnya, Sales Branc Manajer Pertamina Wilayah II Kalbar, Avip Noor Yulian mengatakan, pihaknya akhir November 2020 telah meresmikan operasional SPBU berjenis kompak yang menjual bahan bakar minyak (BBM) satu harga di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalbar.
Dia menjelaskan, SPBU bernomor 64.794.01 itu berlokasi di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, yang merupakan salah satu bentuk realisasi dari program pemerintah, yakni BBM satu harga.
Dengan penambahan SPBU Kompak di daerah Jawai, Kabupaten Sambas, diharapkan sangat membantu perekonomian masyarakat yang dominan bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan tersebut, katanya.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, armada Pertamina harus menempuh perjalanan sejauh sekitar 300 kilometer melalui jalur darat, atau melalui kombinasi jalur darat dan sungai dengan menyeberang menggunakan kapal feri, dengan kondisi jalan atau akses menuju lokasi yang saat ini harus melalui jalur sempit dan kondisi jalan yang rusak. Hal ini disebabkan sebagian rute yang dilewati armada Pertamina harus melalui jalan di perkampungan warga dan sebagian jalan tanah.