PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Kalbar berkomitmen untuk terus memastikan sistem kelistrikan tetap andal terutama pada sistem 50 kV dengan selalu menjaga ketersediaan pasokan untuk masyarakat maupun industri di Kalbar.

"Menjaga keandalan pasokan listrik di tengah pandemi COVID-19 memiliki tantangan tersendiri. Selain melakukan berbagai upaya preventif untuk meminimalisasi gangguan pada jaringan transmisi, petugas kami juga diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan guna mencegah penularan virus yang sedang mewabah ini," ujar Manajer PLN UP3B Kalbar Ricky Faizal di Pontianak, Sabtu.

Ia menyebutkan dampak gangguan listrik pada jaringan transmisi beraneka ragam, mulai dari kerusakan aset, kegagalan sistem yang mengakibatkan padam yang disebabkan oleh gangguan eksternal akibat benda maupun alam.

Pemeliharaan preventif maupun prediktif selalu dilaksanakan baik di gardu induk (GI) maupun di saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.

Selain itu, PLN UP3B Kalbar bersama aparat penegak hukum melaksanakan penertiban permainan layang-layang bertali kawat di sepanjang jalur transmisi 150 kV untuk memastikan penyaluran listrik tetap aman.

"Kawat layang-layang merupakan penyebab utama terjadinya gangguan listrik pada jaringan transmisi 150 kV. Untuk mengantisipasinya, kami beserta aparat keamanan melaksanakan penertiban layang-layang terutama yang bertali kawat. Kegiatan ini rutin kami lakukan agar jaringan transmisi aman, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman di rumah,” kata Ricky.

Melihat maraknya permainan layang-layang yang dilakukan oleh warga, terutama saat masa pandemi ini, Ricky mengajak masyarakat untuk turut peduli menjaga aset kelistrikan.

"Mari semua membantu, mengimbau dan melarang warga untuk tidak bermain layang-layang di sekitar SUTT 150 kV," jelas dia.

Sementara itu, Koordinator Komunitas Peduli Listrik (KPL) Ana Ponti Banjari menyoroti soal permainan layan-layang di Kota Pontianak dan sekitarnya yang masih marak. Menurutnya setiap sore permainan tersebut masih ada. Padahal, sangat mengganggu keandalan listrik dan bahkan mengancam nyawa.

"Saat ini, masih banyak dan mudah kita temukan orang bermain layang-layang di Kota Pontianak dan sekitarnya. Larangan dalam bentuk perda sudah ada dan korban terus ada, namun orang masih belum sadar dampak buruknya. Jadi, kita minta pemerintah dan masyarakat umumnya mari bersama kita hentikan korban dan dampak buruk layang-layang," kata dia.

Baca juga: Kemenko minta BSSN periksa sistem PLN soal aduan tagihan listrik
Baca juga: PLN ingatkan pelanggan bayar listrik tepat waktu
Baca juga: PLN akan hadirkan layanan listrik 24 jam di perbatasan Timor Leste

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020